"Partisipasi masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini," tambah Melany.
Teknologi yang diterapkan dalam proyek ini meliputi pembuatan pupuk organik cair, biopestisida, mikroorganisme lokal, eco-enzim, tribio, perangkap hama, teknologi hemat air, dan biochar ekstra.
Semua teknologi ini diaplikasikan pada kebun gizi keluarga, kebun ketahanan pangan, dan kebun kultivar lokal, membantu petani perempuan mengatasi keterbatasan sumber daya dan mengembangkan praktik pertanian berkelanjutan.
Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kondisi geografis yang kering di Pulau Sabu, dengan harapan meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS