Berita Papua

Tak Hanya Siswa,Guru di Papua Ada yang Tak Lancar Membaca

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa kelas 1 di SD YPPK St Agustinus di Manasari, Distrik Mimika Timur Jauh, Kabupaten Mimika, Papua, mengikuti pelajaran membaca dan menulis, Senin (4/3/2019).

Program R4TE merepresentasikan tujuan WVI untuk bersama-sama pemerintah, masyarakat, pemengaruh, komunitas lari, dan swasta dalam peningkatan literasi Papua dengan aksi penggalangan dana.

Semua dana yang terkumpul dari R4TE akan dialokasikan untuk mendukung Kampung Literasi Papua dalam bentuk penyediaan fasilitas rumah baca, penyediaan media pembelajaran kontekstual, dan peningkatan kapasitas masyarakat (guru, orangtua, dan pengasuh).

Program R4TE melibatkan sejumlah duta kampanye yang juga percaya bahwa pemahaman literasi yang baik adalah fondasi penting dalam pendidikan. ”Pendidikan yang baik dan layak adalah kunci untuk masa depan yang lebih berkualitas bagi anak-anak dan masyarakat Papua,” kata aktor Chicco Jerikho.

Duta Kampanye lainnya, Rino Soedarjo dan Robert Sihombing, keduanya adalah entrepreneur serta aktif berolahraga lari, meyakini keterlibatan berlari di program R4TE dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan anak-anak Papua.

Hal senada disampaikan duta kampanye yang juga aktor Ganindra Bimo, yang mengatakan bahwa dukungannya sebagai bentuk solidaritas dan kesadaran sosial akan kondisi nyata pendidikan di Papua.

Selain akan berlari bersama perusahaan yang mendukung R4TE, para duta kampanye juga membuka dompet digital di mana masyarakat umum dapat berdonasi secara langsung.

Bersepeda untuk guru

Dukungan bagi dunia pendidikan, terutama untuk meningkatkan mutu guru, dilakukan dengan kolaborasi Indonesia Overseas Alumni (IOA) dan komunitas sepeda Green Fly. Pada tahun 2024, dukungan tersebut kembali digelar Lombok Charity Ride (LCR) 2024 untuk penggalangan dana bagi pelatihan 1.500 guru di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

Perjalanan para pegowes akan dimulai di Pluit, Jakarta Utara, pada 25 Mei 2024. Kemudian, para pesepeda akan menyusuri Pulau Jawa dan Bali, lalu menyeberang ke Pulau Lombok melalui Pelabuhan Senggigi, Lombok Barat. Nantinya, sekitar 100 pesepeda dari berbagai komunitas di Pulau Lombok akan bergabung dengan para pesepeda LCR untuk menuju garis finis di kantor Bupati Lombok Utara pada 1 Juni 2024

Direktur Eksekutif Perkumpulan IOA Tanti Sugiharti mengatakan, pegowes akan menempuh 1.500 km dari Jakarta menuju Lombok Utara untuk mendukung peningkatan kualitas guru agar dapat menyiapkan generasi muda yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja abad ke-21.

Selain itu, guru juga mampu menghadapi kompleksitas perkembangan zaman yang sangat cepat. Penggalangan dana lewat ayobantu.com hingga Jumat kemarin sudah mencapai lebih dari Rp 380 juta.

(kompas.id)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkini