POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tiga figur yang digadang-gadang maju pada pemilihan kepala daerah provinsi Nusa Tenggara Timur 2024 yang berafiliasi ke PDI Perjuangan kompak mendaftar di tiga partai.
Ketiga figur itu yakni Ketua DPD PDI Perjuangan NTT Emi Nomleni, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Ansy Lema dan mantan Bendahara TPN Ganjar-Mahfud, Petrus Orias Moedak.
Ketiganya kompak mendaftar di tiga partai yang sama meski berbeda waktu. Tiga partai itu adalah PDI Perjuagan, PAN dan PKB.
Baca juga: Sinyal Koalisi, Ansy Lema Sebut PDIP, PAN dan PKB Jadi Miniatur Nusantara Jika Bersatu di Pilgub NTT
Emi Nomleni menjadi kader PDI Perjuangan pertama yang mendaftar di tiga partai itu. Berawal dari Jumat (26/4), politisi perempuan itu didampingi pengurus dan tim mendaftar sebagai bakal calon gubernur di DPW PAN NTT.
Ketua DPRD NTT itu menjadi orang pertama yang mendafatar sebagai bakal calon kepala daerah di Rumah PAN NTT.
Sepekan setelahnya, yakni Kamis (2/5), politisi kelahiran Timor Tengah Selatan itu juga mendaftar di DPW PKB NTT. ia didampingi sejumlah pengurus dan tim mendaftar di DPW PKB NTT sebagai bakal calon gubernur.
Hal yang sama juga dilakukan Ansy Lema. Dua hari setelah Emi mendaftar di DPW PKB NTT, Ansy juga "turun gunung" untuk mendafar sebagai bakal calon gubernur.
Ansy Lema mendaftar secara resmi di DPW PAN NTT pada Sabtu (4/5) siang. Ia didampingi sejumlah pengurus DPD PDI Perjuangan NTT menuju Rumah PAN NTT setelah sebelumnya mendaftar di DPD PDI Perjuangan NTT pada Sabtu pagi.
Pada kesempatan itu, anggota DPR RI terpilih pada Pileg 2024 lalu tersebut menegaskan tiga hal penting yakni dirinya siap mengabdi untuk Provinsi NTT, dirinya siap bertarung di Pilgub NTT 2024 dan dirinya siap mengikuti segala proses politik yang ada.
Dengan mendaftar di partai politik, kata Ansy, dirinya menghormati dan mengikuti semua tahapan politik yang dilaksanakan oleh partai dalam rangka menghadapi Pilgub 2024.
"Setelah PDIP, saya sudah ke PAN dan saya akan ke PKB. Di tiga partai ini saya akan mendaftar," tegas Ansy Lema saat berada di Rumah PAN NTT.
Ia mengatakan, di tiga partai dengan karakter berbeda yang menyatukan Indonesia itu dia mendaftarkan diri.
Sementara itu, Orias Moedak juga mendaftar di tiga partai yang sama. Pada Selasa (7/5), Orias bersama pasangannya, bakal calon wakil gubernur Sebastian Salang mendaftar di DPW PAN NTT.
"Saya komunikasi dengan Pak Sekjen (DPP PAN), Pak Edi. Kita satu bidang ya, sebagai bankirs," kata Orias kepada wartawan di Rumah PAN NTT.
Komunikasi itu, kata dia, arahannya meminta dirinya untuk berkomunikasi juga dengan partai lain. Karena saat ini PAN NTT punya perolehan 4 kursi DPRD. Sehingga membutuhkan tambahan 9 kursi untuk menggenapi 13 kursi sebagai syarat mengusung satu paslon kepala daerah di NTT.
Orias Moedak mengatakan dirinya sejauh ini belum bergabung dengan partai manapun. Terakhir dirinya membantu Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo - Mahfud MD saat Pilpres lalu.
Mantan Direktur Inalum itu mengaku dia bersama pasangannya Sebastian Salang memang datang ke NTT untuk membangun NTT. Dia membuka ruang jika ada kalangan tertentu hanya memilih dirinya atau Sebastian Salang dalam kontestasi Pilgub NTT.
"Mau pilih saya saja silahkan, Pak Salang saja silahkan. Tapi alasannya harus kuat bahwa memang NTT butuh pasangan yang begitu. Kita terbuka untuk NTT yang lebih baik, tetapi kita butuh orang yang pas. Sejauh ini kita berdua pas untuk orang NTT," ujarnya.
Ia mengatakan PAN menjadi partai pertama dirinya dan Sebastian Salang daftar secara langsung. Namun sebelumnya, sudah ada perwakilan tim yang mendaftar ke PKB dan secara online juga telah dilakukan di DPD PDI Perjuangan. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS