Sebagai Bacagub NTT, Emi mengaku akan mengikuti seluruh proses dalam internal PDIP maupun proses di DPW PAN NTT.
"Bisa saja bukan saya yang dipilih, ada orang di luar sana, tetapi kita tetap ikut proses. Saya yakin proses yang baik akan menghasilkan hasil yang baik," ungkap Emi saat berada di Rumah PAN NTT.
Cagub PDIP belum mengerucut
Meski telah mendaftar di dua partai politik, namun Emi Nomleni menegaskan bahwa calon gubernur untuk PDI Perjuangan NTT belum mengerucut pada satu kader.
Emi Nomleni mengatakan, saat mendaftar di partai lain, dirinya tidak datang sebagai pribadi yang membawa kepentingan pribadi namun sebagai ketua partai. Karena itu dia wajib berkomunikasi dengan partai lain.
“Jadi kalau hari ini saya di PAN, itu bukan sekadar komunikasi antara Emi Nomleni dan Ahmad Yohan, tapi komunikasi antara PDIP dan PAN,” terang Emi saat menjawab wartawan di Rumah PAN NTT.
Semua kader PDIP yang potensial dan berniat maju dalam Pilgub NTT diberi ruang seluas-luasnya untuk mendaftarkan diri ke PDIP dan partai lain yang membuka pendaftaran.
“Meski sebagai ketua PDIP NTT dan juga sudah daftar di partai lain, tapi saya sekarang tetap disebut sebagai bakal calon. Karena memang di PDIP, penentuan calon yang akan diusung belum mengerucut,” ujar Emi Nomleni
Empat Nama Bacagub dari PDI Perjuangan
Sebelumnya, PDIP NTT telah mendorong empat kadernya untuk maju dalam Pilgub NTT 2024.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP NTT, Cendana Abubakar, Rabu (3/4) menjelaskan, dalam konteks Pilgub, tidak ada satu partai pun yang bisa mengusung calonnya sendiri.
Chen menyebut, PDIP sudah punya aturan baku yaitu SK 0341 tentang tata cara penjaringan, penyaringan bakal calon.
"Khusus untuk pemilihan gubernur dan untuk kabupaten yang kita menang, PDIP akan berusaha sehingga linear dengan Pilkada walaupun tidak mudah," ungkapnya.