Berita Nasional

PSI Belum Ditawari, PBB Takut Hilang Jatah, Dampak Bergabungnya NasDem-PKB Dukung Prabowo

Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Capres dan Cawapres terpilih, Prabowo Subianto dan Gubran Rakabuming di Kantor KPU RI, Selasa 24 April 2024.

Masrur juga berharap kekhawatiran partainya tidak terbukti. Dia meyakini Prabowo akan membagi jatah kursi menteri secara proporsional. "Artinya tetap Pak Prabowo dan Gibran itu proporsional siapa sih yang sudah bekerja keras, siapa yang tadinya berseberangan mudah-mudahan ada proporsional," ujarnya.

PBB sendiri berharap Ketua Umum mereka, Yusril Ihza Mahendra, diangkat menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) atau Menteri Hukum dan HAM (Menkumham). PBB menganggap dua posisi menteri itu sesuai dengan kapasitas Yusril. "Sampai sekarang memang kalau isu kan begitu, ada Menko Polhukam, ada Menkumham, itu kan isu. Walaupun memang kabar berikut itu kan memang sudah di bidangnya lah," ucap Masrur.

Namun begitu, sekali lagi Masrur menyerahkan penunjukkan menteri kepada Prabowo selaku presiden terpilih RI. Sebab, presiden memiliki hak prerogatif menunjuk pembantunya.

"Kalau seperti apa nantinya balik lagi lah itu hak prerogatif presiden terpilih," katanya.

Terkait jatah menteri, Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar, Idrus Marham mengaku mendapat bocoran jika partainya akan mendapatkan jatah lima kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.

"Ya dengar-dengarnya lima (kursi menteri) iya," kata Idrus saat ditemui di Kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (25/4).

Kendati begitu, Idrus memastikan Golkar tidak pernah mempermasalahkan jumlah kursi yang diberikan kepada mereka nanti. "Tidak ada masalah, tetapi Golkar dia di samping ada peran-peran struktural dengan jabatan-jabatan yang ada. Yang disampaikan itu (5 kursi) dengar-dengarnya begitu. Kalau tambah alhamdulillah, enggak tambah kita ada peran-peran lain ya Golkar itu," sambung dia.

Baca juga: Pedagang Mulai Menjual Pigura Foto Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka

Terpenting kata Idrus, partai pimpinan Airlangga Hartarto itu bisa ikut berperan dalam mengembangkan konseptual pemerintahan. Tak hanya itu, peran dalam mengembangkan karya kekaryaan juga menurut dia akan terus dikedepankan oleh Golkar nantinya.

"Dan Golkar itu karakternya adalah karya, karya kekaryaan mengisyaratkan bahwa yang berhak tampil memimpin ke depan adalah orang-orang yang berkarya. Jadi peran itu yang kita kembangkan," kata dia.

Saat disinggung soal siapa saja kader Golkar yang berpotensi masuk kabinet Prabowo-Gibran, Idrus tak mau bicara banyak. Kata dia, perihal pembagian siapa mendapatkan posisi apa merupakan kewenangan Airlangga sebagai Ketua Umum dan Prabowo sebagai presiden terpilih.

"Jadi itu urusan ketua umum, ya kita saya di Golkar itu hanya ketua dewan pembina Bappilu DPP partai Golkar, di sini saya sekretaris. Pokoknya masalah rekomendasi itu adalah urusan Ketua Umum," kata Idrus.

Terpisah, PKB yang kini ikut bergabung mendukung Prabowo-Gibran mengaku tidak mau merusak soliditas di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) alias 'Koalisi Gemoy. "Tentu PKB tidak ingin merusak harmoni yang ada di Koalisi Indonesia Maju," kata Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, Jumat (26/4).

Diketahui pada Pilpres 2024, PKB bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN). Pasangan itu kemudian dikalahkan oleh Prabowo-Gibran yang memperoleh 58,59 persen suara sah pada Pilpres 2024.

PKB, kata Jazilul, hanya ingin Pilpres 2024 berakhir damai dan dalam suasana yang penuh keakraban. Diungkapkan Gus Jazil, sapaan akrabnya, hal itu sudah ditunjukkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, saat menerima kunjungan silaturahmi Prabowo usai ditetapkan sebagai presiden terpilih.

Baca juga: Besok, PKS Gelar Halal Bihalal: Prabowo – Gibran Dipastikan Hadir, Begini Kata Alhabsyi

"Pada silaturahmi, dan itu sudah dibuktikan oleh Pak Prabowo, oleh Gus Muhaimin, saya pikir sinyal itu jelas," ujarnya.

Halaman
123

Berita Terkini