Ibu dan Bayi Meninggal

Penjelasan RSUD Larantuka Tentang Kematian Ibu-Bayi Dinilai Masih Sembunyikan Sesuatu

Editor: Oby Lewanmeru
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana konfrensi pers soal kasus kematian ibu dan bayi di RSUD Larantuka, Flores Timur, Selasa, 23 April 2024.

Sekretaris GMNI Flores Timur, Fransiskus Pati Soge, menilai masih ada hal yang tidak dibuka dalam hasil audit maternal tersebut.

"Ada hal yang disembunyikan dan tidak dibuka ke publik mengenai hasil AMP SR melaui sepengal keterangan yang disampaikan dalam press rilis itu," katanya, Rabu, 24 April 2024.

Salah satu hal itu, jelas Fransiskus, adalah kematian anak dari Novita yang tak diuraikan padahal perlu diketahui publik.

"Anaknya tidak diuraikan. Sedangkan dari hasil advokasi, kami menemukan bahwa hasil USG tanggal 10 Maret 2024 di RSUD Larantuka, dokter menyampaikan kondisi bayi dalam keadaan normal," katanya.

Ketua DPC GMNI Flores Timur, Yulius Ninu Badin, mengatakan penjelasan singkat oleh RSUD Larantuka tak menjawab akar masalah.

Yulius mempertanyakan pertimbangan dokter yang bertugas sehingga melakukan tindakan partus normal, bukan secara operasi caesar.

Selain itu, demikian Yulius, hasil audit juga tidak menjelaskan tahapan penanganan medis yang dilakukan sehingga terjadi pendarahan, juga suami korban yang diminta menandatangani dokumen yang isisnya meninggal karena gagal jantung.

"Kami menilai bahwa ada kejangalan di sini. karena secara tidak langsung, pihak medis yang bertugas saat itu mencoba menyembunyikan penyebab kematian dan menutpinya dengan meminta pihak keluarga melalui suami korban untuk menandatangani dokumen tersebut, pungkasnya. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini