Gunung Ruang Erupsi

Update Erupsi Gunungapi Ruang di Sulawesi Utara, Evakuasi Warga Terus Dilakukan

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Pulau Tagulandang, Minggu (21/4/2024) dievakuasi menggunakan KRI Kakap 811 setelah terjadi erupsi gunungapi Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

POS-KUPANG,COM, JAKARTA - Hingga Minggu 21 April 2024, tim satgas gabungan penanganan bencana erupsi Gunungapi Ruang terus melakukan upaya penyelamatan warga terdampak.

Sejak hari pertama gunungapi berjenis stratovolcano itu naik level IV atau ‘awas’ atau pada Rabu (17/4), Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bersama Pemerintah Kabupaten Sitaro secara bertahap mengosongkan wilayah yang masuk ke dalam radius enam kilometer dari puncak gunung, sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Selain dievakuasi ke wilayah radius yang aman, para warga juga dievakuasi menuju beberapa lokasi di luar Pulau Tagulandang, seperti Kota Manado, Kota Bitung dan Minahasa Utara. Pemindahan sementara warga terdampak ini difasilitasi oleh TNI AL menggunakan KRI Kakap 811, Basarnas dengan KM Bima Sena dan ASDP yang mengerahkan KM Marina, KM Lokong Banua, KM Lohoraung, KM Pasatibo termasuk kapal ferry lainnya serta perahu motor milik warga.

Adapun warga yang dievakuasi keluar Pulau Tagulandang ini merupakan perantau, termasuk warga setempat yang memiliki keluarga di Kota Manado, Kota Bitung dan Minahasa, hingga kelompok rentan meliputi ibu hamil, lanjut usia, disabilitas dan warga yang sakit dan membutuhkan perawatan intensif. Seluruh rangkaian upaya evakuasi ini semata-mata untuk alasan keselamatan dan keamanan.

Penanganan Pengungsi di Kabupaten Sitaro

Demi memenuhi kebutuhan permakanan bagi warga terdampak dan pengungsi termasuk personel lintas stakeholder yang bertugas, tim satgas gabungan juga telah mendirikan dapur umum lapangan di beberapa titik yang tak jauh dari lokasi pengungsian, seperti yang ada di Desa Apengsala, Kabupaten Sitaro. Dapur umum itu dikelola oleh Dinas Sosial bersama TNI.

Layanan dukungan psikososial oleh Kementerian Sosial juga terus dilakukan untuk pendampingan psikologis bagi anak-anak yang mengungsi. Hal ini dilakukan guna menghalau perasaan trauma dan memberikan hiburan selama tinggal sementara di pengungsian.

Sementara itu pos kesehatan juga sudah didirikan di Gedung Gereja Betel Paninteang, Desa Lesah, Kabupaten Sitaro. Tim dari Dinas Kesehatan, PMI, termasuk relawan lainnya terus memberikan layanan kesehatan dan membagikan masker secara rutin, menyusul erupsi Gunungapi Ruang masih terjadi secara berkala dan menyemburkan abu vulkanik yang dapat berisiko bagi kesehatan masyarakat.

Unsur dari TNI dan Polri juga terus melakukan gotong royong bersama berbagai pihak untuk pembersihan jalan-jalan dari batu, kerikil serta pasir abu vulkanik yang dimuntahkan Gunungapi Ruang saat erupsi. Banyaknya material vulkanik itu telah menyebabkan 363 unit rumah dan dua gereja rusak.

Baca juga: Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara Berlanjut, Kenapa Muncul Kilatan Petir?

Di samping itu, PLN SulutGo juga telah melakukan perbaikan jaringan listrik yang sebelumnya padam akibat dampak erupsi. Hal itu tentunya memudahkan tim satgas dalam upaya penyelamatan dan evakuasi warga termasuk langkah lainnya dalam rangkaian operasi penanganan darurat.

Tim satgas gabungan telah mendirikan posko induk di Desa Apengsala, Kecamatan Tagulandang, yang berjarak kurang lebih 15 kilometer dari kaki Gunungapi Ruang. Pos induk ini menjadi pusat komando lintas stakeholder untuk koordinasi, laporan perkembangan dan segala rangkaian penanganan darurat di Kabupaten Sitaro.

Distribusi Logistik dan Peralatan

Di samping upaya penyelamatan dan evakuasi, tim satgas gabungan juga terus mendorong dukungan berupa logistik dan peralatan yang dibutuhkan selama penanganan darurat dengan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak dan pengungsian.

Adapun jenis-jenis dukungan tersebut meliputi; beras 1,5 ton, mie instan 30 dos, ikan sardin kemasan 100 kaleng, masker 50 lembar, selimut, alat mandi, pembalut wanita, tikar/matras dan beberapa obat-obatan yang dikirim oleh Makodam XIII/MDK, Korem dan jajaran.

Selanjutnya tikar 123 lembar, selimut 400 lembar, terpal 2 lembar, masker 2.000 lembar, gula 10 kg, kopi dan teh dari Pemda Kabupaten Sitaro. Kemudian sembako, masker dan selimut dari Dinas Sosial setempat.

Halaman
12

Berita Terkini