Opini

Opini: Implementasi Kurikulum Merdeka, Menuju Merdeka Belajar yang Sejati

Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Instruktur Program Guru Penggerak dan Kepala SMA Regina Pacis Jakarta, Yulius Maran.

Illich menekankan pemikiran bahwa pendidikan sejati terjadi ketika individu memiliki kontrol penuh atas proses pembelajaran mereka sendiri dan dapat mengatur pengalaman belajar mereka sesuai dengan kebutuhan, minat, dan aspirasi mereka sendiri. Pillar Murid sebagai agen belajar terletak pada beberapa hal berikut:

1. Kemandirian dalam Pembelajaran

Illich menekankan pentingnya membebaskan individu dari ketergantungan pada institusi formal seperti sekolah. Menurutnya, pendidikan yang benar-benar bermakna terjadi ketika individu memegang kendali atas proses pembelajaran mereka sendiri.

Dalam konteks ini, murid bukanlah objek yang pasif dalam pendidikan, tetapi subjek yang aktif yang secara aktif terlibat dalam mengeksplorasi dan mengembangkan pemahaman mereka sendiri.

2. Kekuatan dalam Pengambilan Keputusan:

Murid sebagai agen belajar memiliki kekuatan untuk mengambil keputusan tentang apa, bagaimana, dan di mana mereka akan belajar.

Mereka memiliki kebebasan untuk menentukan kurikulum mereka sendiri, menetapkan tujuan pembelajaran mereka sendiri, dan mengeksplorasi minat mereka sendiri.

Hal ini memberi mereka kontrol penuh atas proses pembelajaran mereka sendiri dan memungkinkan mereka untuk memaksimalkan potensi pribadi mereka.

3. Pengakuan atas Keanekaragaman Individual:

Illich mengakui bahwa setiap individu memiliki keunikan, minat, dan kebutuhan mereka sendiri dalam pembelajaran. Oleh karena itu, pendidikan yang efektif harus mengakui dan menghormati keanekaragaman ini.

Dalam konteks ini, murid sebagai agen belajar diberi kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sendiri tanpa adanya tekanan dari luar.

4. Kolaborasi dan Dukungan Masyarakat:

Meskipun murid dianggap sebagai agen belajar yang mandiri, Illich juga menekankan pentingnya dukungan dan kolaborasi dalam komunitas mereka.

Pembelajaran tidak selalu terjadi secara individual, tetapi juga melalui interaksi sosial, diskusi, dan kolaborasi dengan orang lain dalam komunitas. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan mendorong pertukaran ide dan pengetahuan.

Tantangan dan Solusi

Implementasi Kurikulum Merdeka bukan tanpa tantangan. Diperlukan dukungan dan komitmen dari semua pihak untuk mengatasi tantangan tersebut.

Pemerintah perlu menyediakan pelatihan bagi guru, infrastruktur yang memadai, dan sumber daya belajar yang berkualitas. Sekolah perlu mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan muridnya.

Untuk itu Guru perlu mengubah paradigma dan meningkatkan kompetensinya. Orang tua perlu mendukung proses belajar anak dan memberikan kesempatan belajar yang seluas-luasnya.

Halaman
1234

Berita Terkini