Ya ghaniyyu ya hamid, ya mubdi`u ya mu'id, ya rahimu ya wadudu, aghnini bi halalika 'an haramika wa bi tha'athika 'an ma'shiyatika wa bi fadhlika 'amman siwaka'.
Artinya:
"Ya Tuhanku yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji, yang Maha Memulai lagi Maha Kuasa Mengembalikan, yang Maha Penyayang lagi Maha Kasih, cukupkan aku oleh pemberian-Mu yang halal, bukan yang haram. Dan puaskan aku oleh kemurahan-Mu, bukan selain-Mu."
Setelah membaca doa di atas, Rasulullah melanjutkan zikir dan doa setelah salat seperti biasanya.
Keistimewaan Shalat Jumat
Keistimewaan hari Jumat tertera dalam sebuah hadis. Berikut bunyinya:
"Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya [hari cerah] adalah hari Jumat, [karena] pada hari ini Adam diciptakan, hari ini pula Adam dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan darinya, dan tidaklah akan datang hari kiamat kecuali pada hari Jumat." (HR Muslim)
Di hari Jumat juga pria Muslim diwajibkan untuk melaksanakan salat Jumat. Hal ini tertera dalam salah satu ayat suci Al-Qur'an.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا نُودِىَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوْمِ ٱلْجُمُعَةِ فَٱسْعَوْا۟ إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ وَذَرُوا۟ ٱلْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan salat Jumat, maka bersegera-lah kamu mengingat Allah dan tinggalkan-lah jual beli." (QS Al-Jumuah: 9). (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS