POS-KUPANG.COM - Selaman bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan baik dan ibadah, termasuk melaksanakan salat tarawih dan witir.
Salat tarawih dan witir sendiri merupakan ibadah salat yang diakukan umat Islam selama bulan Ramadan.
Atau lebih tepatnya, salat tarawih dan witir dilakukan saat malam hari setelah salat isya.
Sementara itu, salat tahajud juga merupakan salat sunah yang dilakukan malam hari setelah bangun tidur, meski hanya tidur sebentar.
Salat sunah ini dianjurkan untuk dilakukan di sepertiga malam terakhir, yakni sekitar pukul 02.00 atau 03.00 menjelang memasuki waktu salat subuh.
Rakaat salat tahajud paling sedikit adalah dua.
Mengutip dari lama Kompas.com, Nabi Muhammad SAW pernah ditanya mengenai salat apa yang paling utama setelah saalt lima waktu.
Lalu, Nabi Muhammad menjawab "Salat tahajud," (HR Muslin).
Tentu akan menjadi ladang pahala apabila seorang umat Islam bisa melaksanakan salat-salat sunah tersebut di bulan Ramadhan yang penuh rahmat dan ampunan.
Lalu, apakah boleh melaksanakan salat tahajud meski sebelumnya sudah melakukan salat tarawih dan witir setelah salat Isya?
Melansir dari situ yang sama, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian agama (Kemenag) Adib menyatakan bahwa melaksanakan salat tahajud boleh dilakukan walau sudah mengerjakan salat tarwih dan witir.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa salat tahajud dapat dilakukan hingga waktu subuh atau sahur di bulan Ramadhan.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpianan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan bahwa umat Islam sudah melaksanakan salat taawih tidak perlu lagi salat tahajud.
Haedar menjelaskan bahwa salat tarawih saat bulan Ramadhan sama dengan tahajud di malam hari.
Hanya waktunya saja yang berbeda, tarawih dilakukan lebih awal, sedangkan tahajud dilakukan di tengah atau sepertiga malam.