"Dia meragukan saya bisa tembus (lolos lagi ke DPRD NTT), kira-kira begitu. Tapi yang membuat saya merasa curiga, karena ada bebapa pernyatana beliau, ada keterkaitan dengan saya punya posisi," ujarnya.
Waktu sedang penghitungan suara, lanjut Inche, Melki membuat pernyataan dalam rapat online bahwa suara tertinggi belum tentu dapat pimpinan Dewan.
"Saya punya suara paling tinggi waktu itu, saat penghitungan pertama. Karena saya tahu aturan sehingga saya tidak hiraukan omongannya," kata Inche.
"Tiba-tiba ada teman lain dapat suara tertinggi, dia buat pernyataan bahwa suara paling tinggi menjadi pimpinan Dewan."
"Jadi ada kaitannya dia punya rencana ganti sekretaris. Saya merasa rapat ini rekayasa dia untuk mengganti posisi sekretaris. Pointnya mengganti sekretaris saja," tukas Inche.
Baca juga: Keputusan Kader Golkar NTT Pasang Melki Laka Lena Jadi Cagub 2024
Menurut Inche, posisi sekretaris sangat kuat untuk menjadi pimpinan Dewan, sebagaimana diatur dalam peraturan organisasi (PO).
Dalam PO Partai Golkar, syarat menjadi pimpinan Dewan, yakni menjabat anggota DPRD, pengurus 5 tahun, memenuhi bilangan pembagi pemilih dan menduduki posisi pimpinan partai menjadi prioritas.
"Saya sungguh menyadari upaya dia menjegal saya untuk menjadi pimpinan Dewan. Karena ada orang tertentu yang sudah dia siapkan. Orang tertentu juga sudah pernah bicarakan mau jadi pimpinan Dewan," kata Inche Sayuna.
Inche Sayuna menegaskan, dia sedang memperitimbangkan melakukan upaya banding melalui Mahkamah Partai dan Dewan Etik.
"Terus terang, kalau sekretaris sudah tidak betul dengan ketua harus diganti. Tapi saya tidak bisa terima orang menggunakan kekuasaan sebagai ketua melakukan sewenang-wenang dalam organisasi."
"Saya melawan semua keputusan yang digunakan sewenang-wenang. Saya tidka mau ada orang memamerkan kekuasaan. Ada aturan partai yang mengatur kita. Saya pasti melakukan perlawanan untuk mendapat keadilan bukan untuk kembali ke posisi sekretaris, biar kita bisa mendapat alasan yang objektif dari pergantian ini. Upaya ini untuk meletakan dasar yang baik dalam pengelolaan partai ke depan," tegas Inche Sayuna. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS