Berita Ngada

Jumlah Pasien DBD di Ngada Mulai Menurun, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Penulis: Laus Markus Goti
Editor: Eflin Rote
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD).

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti

POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Jumlah pasien demam berdarah dengue atau DBD yang dirawat di RSUD Bajawa di Kabupaten Ngada mulai menurun.

Direktris RSUD Bajawa dr. Paulina H. H. Pelletimu, kepada POS-KUPANG.COM dalam keterangan tertulisnya mengatakan, saat ini per 18 Maret 2024, pasien yang dirawat RSUD Bajawa berjumlah 24 pasien.

Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan dengan dengan bulan Februari 2024, dimana jumlah pasien saat itu mencapai angka 31 pasien.

Dokter Paulina mengimbau masyarakat Kabupaten Ngada, untuk tetap waspada terhadap DBD. Dia juga berharap pasien DBD tidak bertambah. 

Dia menerangkan, DBD merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dan dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih.

Salah satu upaya yg bisa dilakukan untuk mencegah merebaknya DBD adalah dengan melakukan 3M Plus.

3M yang dimaksud adalah menguras yang merupakan kegiatan membersihkan atau menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, drum dan tempat penampungan air lainnya.

Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut.

Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.

M selanjutnya adalah menutu. Disarankan untuk menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum.

Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Baca juga: Harga Jagung di Pasar Malanuza Ngada Naik, Beras Turun

Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah, misalnya ban bekas atau botol2 aqua bekas.

Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, gotong royong membersihkan lingkungan, periksa tempat-tempat penampungan air.

Selain itu, meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, menanam tanaman pengusir nyamuk. (orc)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini