Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Satu orang pasien yang tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi NTT diagnosa menderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Demikian disampaikan Direktur RSUD Kefamenanu, dr. Zakarias E. Fernandez,M.Kes melalui Kabid Pelayanan Medik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, dr. Adrianus Antonius Berkanis Abi saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Minggu, 17 Maret 2024.
Dikatakan dr. Adrianus, selain 1 orang pasien yang didiagnosa menderita DBD tersebut, 1 orang pasien lainnya juga sedang dirawat di RSUD karena menderita gejala DBD.
Sementara itu pada Sabtu, 16 Maret 2024, dr. Adrianus menjelaskan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu merawat sebanyak 13 pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak Bulan Januari hingga Bulan Maret 2024. Jumlah tersebut mencakup pasien anak maupun dewasa.
Ia menuturkan, sebanyak 5 orang dirawat di RSUD Kefamenanu karena didiagnosa menderita DBD pada Bulan Januari 2024. Dari total 5 orang tersebut, 4 orang merupakan pasien anak-anak dan 1 orang dewasa.
Sementara itu pada Bulan Februari, sebanyak 1 orang pasien DBD dirawat di RSUD Kefamenanu. 1 orang pasien tersebut merupakan pasien anak.
Sedangkan pada Bulan Maret sebanyak 7 pasien diagnosa menderita DBD. Dari jumlah tersebut, 2 orang diantaranya orang dewasa dan 5 lainnya anak-anak.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara, Robertus Tjeunfin mengatakan, Fenomena kasus DBD di Kabupaten Timor Tengah Utara sejak Bulan Januari hingga Maret fluktuatif.
Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Muncul di Musim Hujan
Menurutnya, pada Bulan Januari terdapat 7 kasus DBD. Sedangkan Bulan Februari terdapat 24 kasus dan Bulan Maret 2024 terdeteksi 1 kasus. Dengan demikian, hingga saat ini tercatat 32 kasus DBD di Kabupaten TTU.
Dikatakan Robertus, dari total 32 kasus DBD di Kabupaten TTU ini, jumlah terbanyak kasus DBD terdapat di Puskesmas Noemuti. Kasus DBD ini disebabkan oleh perubahan cuaca sangat ekstrem dan kebersihan lingkungan yang tidak terjaga dengan baik.
Merespon peningkatan kasus tersebut, Ia mengimbau masyarakat memperhatikan tempat-tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti seperti selokan, dan tempat penampungan air serta sampah kaleng bekas di sekitar pemukiman.
"Jadi prinsip 3M harus benar-benar dilaksanakan untuk mencegah DBD,"ujarnya.
Selain itu, apabila anak-anak mengalami gejala panas segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas atau polindes ataupun rumah sakit. Langkah tersebut dilakukan agar yang bersangkutan bisa mendapatkan pertolongan.
Tim Survey Dinas Kesehatan Kabupaten TTU selalu melakukan pemeriksaan dan pemantauan di lokasi dimana terdapat kasus DBD.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga melaksanakan sosialisasi keliling kepada masyarakat terutama di wilayah yang terdeteksi kasus DBD.
Wilayah-wilayah yang terdeteksi kasus DBD akan dilakukan fogging dengan radius 50 meter dari rumah penderita DBD tersebut. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS