Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Prof WZ Johannes Kupang kini punya alat alat kesehatan kateterisasi jantung.
Alat itu diresmikan Penjabat Gubernur NTT Ayodhia GL Kalake, Sabtu (9/3/2024). Sekretaris Menko Marves itu meminta kolaborasi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat NTT.
"Dengan memohon Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, saya meresmikan pelayanan kateterisasi jantung RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes. Mari kita terus memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat NTT untuk NTT Maju dan Sejahtera," kata dia saat meresmikan.
Dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/3/2024), dia menyampaikan terima kasih untuk Kementerian Kesehatan RI dan RS Jantung Harapan Kita serta RSUP Prof Ngoerah.
Ketiga instansi itu telah mendukung pengadaan peralatan medis dan mentoring pelaksanaan Pelayanan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes.
Di samping itu, RSUD Prof Johannes Kupang juga ditetapkan menjadi RS pusat rujukan pelayanan jantung regional NTT. Hal itu berdasarkan SK Kemenkes Terkait RS Rujukan Pelayanan Kardiovaskular Nomor HK 01.07/Kemenkes/718/2020.
"Kami juga menyampaikan apresiasi kepada RS Jantung Harapan Kita dan RSUP Prof. Ngoerah yang bersedia untuk melakukan pendampingan pelaksanan PCI di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes ini," katanya.
Dia menjelaskan, penyakit jantung merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia. Seiring perkembangan pola hidup yang tidak sehat, penyakit jantung dapat menyerang siapa saja dari berbagai golongan usia baik anak muda maupun orang lanjut usia.
Di Provinsi NTT, kata dia, kasus penyakit jantung tergolong tinggi. RSUD Prof Johannes Kupang mencatat tahun 2023, ada 248 Penyakit Sindrom Coronaria Acute yang membutuhkan tindakan kateterisasi disamping penyakit jantung lainnya.
Angka ini tentunya akan menjadi jauh lebih besar jika diakumulasi dengan kasus-kasus serupa yang terjadi pada seluruh rumah sakit di seluruh NTT.
Oleh karena itu, dibutuhkan tindakan penanganan penyakit jantung yang khusus dan komprehensif. Selama ini penderita penyakit jantung dari NTT yang memilih untuk melakukan perawatan dan pengobatan ke luar NTT.
Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Jantung Sejak Dini dengan Memeriksakan Diri di RSUP Dr Ben Mboi Kupang
Penyebabnya karena, belum tersedianya pelayanan kateterisasi jantung dengan sumber pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Kehadiran alat dan pelayanan ini, sebut dia, diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat NTT terutama para penderita penyakit jantung dan menekan kematian akibat penyakit jantung di NTT.
"Dengan adanya alat ini para penderita penyakit jantung tak perlu lagi mengeluarkan biaya, tenaga dan waktu yang banyak karena harus dirujuk ke luar NTT," ujarnya.
Apalagi peralatan kateterisasi yang dimiliki di RSUD Prof. Johannes ini merupakan satu-satunya alat kateterisasi di NTT berjenis Biplane. Sehingga, lanjut dia, lebih memudahkan secara teknis dalam proses diagnosis maupun tindakan baik pada kasus jantung coroner maupun kasus jantung bawaan dan pediatri atau anak-anak sehingga diharapkan dari sisi hasil tentunya lebih baik.
Ayodhia Kalake menerangkan, dari skema pembiayaan dengan JKN untuk pelayanan PIC ini juga tentunya sangat membantu masyarakat. Ia berharap BPJS Kesehatan sebagai pelaksana teknis JKN dapat mendukung secara penuh pelayanan kateterisasi di rumah sakit itu.
Tujuannya, agar memudahkan masyarakat NTT khususnya para penderita penyakit jantung yang membutuhkan penanganan yang cepat dan komprehensif.
Ayodhia Kalake mengatakan kehadiran alat ini tentunya tidak akan bermanfaat banyak bila tidak didukung dengan peningkatan kualitas pelayanan.
Karena itu, Ia berharap para dokter dan para medis yang bertugas di PCI ini dapat memberikan pelayanan yang tulus kepada para pasien penyakit jantung.
"Berlakukan SOP dengan tepat dan cermat serta dahulukan keselamatan pasien dari pada urusan administrasi," sebut dia.
Sisi lain, keberadaan seorang dokter spesialis bedah saraf intervensi vascular, empat orang Spesialis jantung serta satu spesialis penyakit dalam konsultan jantung dan renovasi gedung Cathlab diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan di PCI ini.
"Supaya RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes semakin menjadi RS kebanggaan masyarakat dan Pemerintah Provinsi NTT serta pusat rujukan pelayanan di wilayah NTT," ujarnya.
Baca juga: Ombudsman NTT Minta RSUD Johannes Kupang Perbaiki Layanan Pendaftaran Pasian BPJS
Direktur RSUD Yohannes, drg. Mindo Sinaga mengatakan, layanan kateterisasi jantung ini adalah yang pertama di NTT dan dilayani empat dokter spesialis jantung.
Ia menyebut, warga NTT yang mengalami masalah jantung termasuk pemasangan ring maupun stroke tidak perlu lagi berobat ke luar wilayah NTT.
"Layanan kateterisasi jantung juga telah bekerja sama dengan BPJS sehingga melayani pasien JKN. Sejak dibuka kemarin, saat ini sudah melayani lima pasien," kata dia.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemantauan ruang pelayanan laboratorium cathlab dan peralatan serta melihat langsung para pasien yang sedang dirawat. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS