Liputan Khusus

Lipsus - Saksi di Kabupaten TTU Tolak Hasil Pilpres dan Pileg 2024

Editor: Ryan Nong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksanaan pleno terbuka tingkat kabupaten oleh KPU Timor Tengah Utara (TTU).

POS-KUPANG.CAOM, KEFAMENANU - Ketua KPU Timor Tengah Utara (TTU) Petrus Uskono mengatakan, beberapa saksi partai politik di Kabupaten TTU menolak hasil penghitungan suara di Pilpres 2024 maupun Pileg 2024. Untuk itu, KPU TTU memberikan form keberatan saksi untuk diisi dan ditandatangani.

Form keberatan saksi ini nantinya jadi pegangan KPU TTU untuk disampaikan dalam pleno tingkat provinsi.

"Itu adalah hak dari teman-teman saksi dalam menyampaikan pendapat. Namun hal ini tidak harus memberhentikan rekapitulasi tingkat kabupaten," ujarnya, Rabu (6/3).

Baca juga: Lipsus - KPU NTT Gelar Pleno: Ratu Wulla Sementara Unggul, Viktor Laiskodat Terancam

Ia mengakui, pelaksanaan pleno tingkat kabupaten berjalan lancar dan baik tanpa masalah yang rumit. Oleh karena itu, hasil pleno tingkat kabupaten telah diperoleh sesuai yang diatur dalam regulasi yang ada.

KPU Sumba Timur (Sumtim) juga telah menyelesaikan pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu pada Sabtu (2/3) lalu.

Adapun perolehan suara terbanyak pada Pileg 2024 di Kabupaten Sumba Timur antara lain PAN dengan jumlah 24.119 suara, PDI-P 19.510 suara, Golkar 18.400 suara, NasDem 15.820 suara, PKB 13.800 suara, Gerindra 12.852 suara, Hanura 11.110 suara dan Demokrat 8.922 suara.

Sementara itu, KPU Mabar telah menetapkan 30 anggota DPRD Manggarai Barat terpilih periode 2024-2029. Dari jumlah itu, 16 orang di antaranya wajah baru di antaranya Christo Mario Pranda, putra Fidelis Pranda, bupati pertama Kabupaten Manggarai Barat.

Politisi muda dari Partai Demokrat itu maju dari daerah pemilihan (Dapil) III dan berhasil meraup 4.650 suara, terbanyak dari peserta lainnya.

Ada 11 parpol berhasil meloloskan wakilnya di DPRD Kabupaten Manggarai Barat. Jumlah kursi terbanyak diraih NasDem, disusul Demokrat di urutan kedua. Rinciannya, NasDem 7 kursi, Demokrat 4 kursi, PKB 3 kursi, Gerindra 3 kursi, PDI Perjuangan 2 kursi, Golkar 2 kursi, PKS 2 kursi, Hanura 2 kursi, PAN 2 kursi, Perindo 2 kursi, dan PBB 1 kursi.

Rapat pleno rekapitulasi hasil perhitungan suara Pemilu 2024 juga sudah selesai digelar KPU Flores Timur (Flotim).

Dari semua partai peserta Pemilu, NasDem menjadi satu-satunya partai dengan perolehan kursi terbanyak. Partai besutan Surya Paloh ini mengisi tujuh kursi di setiap daerah pemilihan (Dapil).

Sementara urutan kedua ada dua partai, yaitu PDI Perjuangan dan PAN. Kedua partai besar ini sama-sama memperoleh lima kursi DPRD Flores Timur, disusul PKB empat kursi, Golkar tiga kursi, Gerindra tiga kursi. Selanjutnya Demokrat, Gelora, dan Perindo. Ketiganya masing-masing mendapatkan satu kursi. Demokrat di dapil 1, Gelora dapil 5, dan Perindo dapil 6.

Dari 30 figur itu, 20 di antaranya merupakan wajah baru di Gedung Bale Gelekat Lewotana, sementara 10 incumbent belum bernasib baik, kendati suara figur sangat tinggi.

Meski informasi tentang penetapan perolehan kursi belum mencuat ke publik, namun Ketua KPU Flores Timur, Antonius Djentera Betan mengatakan siapa saja bisa mengetahui hasil suara dengan beragam penelusuran.

"Bisa dilihat suara terbanyak parpol di setiap daerah pemilihan, kemudian dari suara terbanyak itu dilihat kembali calon mana yang mempunyai suara terbanyak dalam parpol tersebut. Bisa ditelusuri dengan cara demikian," ujarnya.

 

Pleno KPU NTT

Ketua KPU NTT Jemris Fointuna saat pembukaan pleno rekapitulasi tingkat KPU Provinsi NTT, Rabu (6/3)  mengapresiasi para penyelenggara yang sudah melaksanakan tugas dengan semaksimal mungkin. Adapun dinamika yang terjadi, kata dia, bisa dikelola dengan demokratis.

Dia menyebut, pelaksanaan Pemilu kali ini, setidaknya ada 24 orang yang dinyatakan meninggal dunia. Para penyelenggara itu merupakan martir dalam pelaksanaan Pemilu. "208 teman kami sakit, kelelahan, kecapaian dan karena tekanan. Ada 10 orang teman kami yang kecelakaan dan harus cacat," paparnya.

Ia berharap tata tertib yang disepakati dalam pleno berlangsung harus ditaati dan pelaksanaan pleno berlangsung sesuai ketentuan dan jadwal yang direncanakan yakni 6-10 Maret 2024.

Menurut Komisioner KPU NTT, Baharudin Hamzah dari 22 kbupaten/kota, ada 21 daerah sudah memasukan hasil pleno. Sementara KPU Timor Tengah Selatan (TTS) belum diserahkan karena masih ada masalah administrasi.

“Pleno tingkat provinsi ini akan berlangsung selama empat hari sejak 4-10 Maret 2024. Untuk KPU di seluruh NTT sesuai jadwal batas pleno rekapitulasi itu sejak 15-5 Maret 2024. KPU TTS sebenarnya sudah habis pleno rekapitulasi tadi malam (Selasa (5/3) Red), tapi ada masalah administrasi makanya hasil plenonya belum diantar," kata  Baharudin.

Baharudin menjelaskan,  proses pleno rekapitulasi di 32 Kecamatan di TTS telah selesai pada Selasa 5 Maret 2024 malam. Namun, terdapat perselisihan administrasi di beberapa TPS di Desa Batu Putih, maka saksi dan Bawaslu meminta skors agar melakukan penelusuran di tiga kecamatan."Penelusuran sudah dilakukan selesai di satu kecamatan, dan dua kecamatan sementara dilakukan penelusuran," bebernya.

Diharapkan hasil penelusuran ditiga kecamatan itu selesai hari ini (kemarin, Red) agar hasil pleno rekapitulasi dapat diantar ke Kupang hari ini. (fan/rey/bbr/pet/zee/uka/cr8)

 

Ikuti Liputan Khusus POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkini