”Harganya lumayan murah. Kerapu per kilo hanya Rp 10.000,” kata Mersi Ndu Ufi (43), penjual ikan bakar di Maulafa.
Sayang, banyak nelayan Semau belum mendapat bantuan pemerintah. Mereka masih mengandalkan perahu motor dayung. Jika gelombang tinggi, mereka tak bisa melaut lebih jauh. Perahu tanpa motor 69 unit, ketinting 76 unit, sedangkan kapal motor di bawah 10 gros ton ada 12 unit.
Di darat, Semau juga menyumbang sapi. Banyak sapi yang dikirim dari NTT ke Pulau Jawa berasal dari Semau. Namun, setiap musim kemarau, peternak kesulitan pakan. Tak ada lagi rumput hijau. Air pun mengering. Banyak sapi kurus dan mati.
”Peternakan masih jalan sendiri,” kata Carles. Ternak di pulau itu, pada tahun 2019 terdiri dari 1.948 sapi, 7.140 kambing, dan 11.551 babi.
Selamat datang ke Pulau Semau.
(*/kompas.id)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS