POS-KUPANG.COM - Pulau Sumba di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah mendunia. Ini karena destinasi wisatanya yang unik, mulai dari destinasi wisata budaya hingga destinasi wisata alamnya yang eksotis.
Ada kampung adat dengan segala tradisi dan budayanya, pantai-pantai yang indah, air terjun yang mencengangkan dan bukit-bukit sabana yang menggairahkan.
Kali ini kita secara khusus mengulas empat destinasi wisata khas di Kabupaten Sumba Barat, mulai dari batu kuburnya, Lapale Hills, Kampung Praijing dan Kampung Tarung, sebagaimana dilansir dari website sumbabaratkab.go.id.
1. Batu Kubur
Bagi masyarakat Kabupaten Sumba Barat batu kubur Megalitik merupakan warisan leluhur yang harus dipelihara dan diperhatikan.
Rumah adat dan batu kubur adalah salah satu paket yang tidak terpisahkan. Rumah sebagai tempat tinggal yang masih hidup dan batu kubur sebagai tempat tinggal orang yang telah meninggal.
Batu kubur selalu dibuat besar dan megah, selain sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur sekaligus sebagai cerminan kebesaran dan kebangsawanan pemiliknya. Jadi semacam simbol status.
Kuburan Megalitik mudah ditemukan baik di halaman rumah warga maupun di setiap perkampungan adat.
Bangunan megalitik Sumba Barat umumnya berupa kubur batu yang dihiasi arca dan relief-relief menarik karena percaya dengan konsep kehidupan setelah mati.
Orang sumba tak pernah bisa jauh dari kerabat yang telah meninggal dan untuk menjaga kedekatan itu mereka mendirikan batu kubur tepat di depan rumah-rumah mereka.
Berdasarkan bentuk batu kubur megalitik di Sumba Barat dapat dibedakan menjadi enam jenis.
a. Watu Pawa’i
Batu kubur besar berupa meja batu (dolmen) yang ditopang oleh beberapa batu bulat yang berfungsi sebagai kaki atau penyangga.
Watu Pawa’i ada yang berkaki enam, berkaki empat bahkan ada pula yang berkaki banyak. Biasanya menjadi kuburan raja-raja dan golongan bangsawan.
Akan tetapi watu pawa’i ini tidak selalu menjadi kuburan, ada juga yang dibangun hanya sebagai monument agung, yang berfungsi sebagai kuburan biasanya dilengkapi batu kubur berukuran lebih kecil yang ditempatkan persis di bawah Watu Pawa’i.