Gempa NTT

BMKG Temukan Sumber Gempa Bumi Baru di Flores Berdaya Rusak Tinggi, SBD Waspada Megathrust Sumba

Penulis: Michaella Uzurasi
Editor: Adiana Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POS-KUPANG.COM/ Ilustrasi Gempa Bumi - BMKG temukan Sumber Gempa Bumi Baru di Flores berdaya rusak tinggi

POS-KUPANG.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) menemukan Sumber Gempa Bumi berdaya rusak tinggi di Flores, Perovinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT ).

Sementara di Kabupaten Sumba Barat Daya ( SBD ), BMKG mengimbau agar mewaspadai Megathrust Sumba.

Sumber Gempa Bumi Baru di Flores itu bernama Sesar Kalaotoa atau Kalaotoa Fault yang baru ditemukan di wilayah Flores Utara tahun 2021.

Perihal Sumber Gempa Bumi Baru di Flores NTT itu disampaikan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Stasiun Geofisika Kupang Margiono, S.Si dalam Podcast Pos Kupang Kamis, 04/01/2024

Baca juga: Setelah Kupang, Gempa Bumi Guncang Manggarai Barat NTT, Magnitudo 4,4

Dalam Podcast Pos Kupang yang bertema "NTT Sering Dilanda Gempa, Mengapa?" tersebut, Margiono menjelaskan, Sumber Gempa Bumi Baru di Flores, Kalaotoa Fault ditemukan setelah gempa berkekuatan Magnitudo 7,4 Skala Richter yang berpusat di Laut Utara Pulau Flores tanggal 14 Desember 2021.

Margiono mengatakan, setelah tim ahli BMKG melakukan penelitian dari bulan Desember sampai April, ternyata di daerah itu terjadi sampai ribuan kali gempa yang tercatat dan telah terbentuk sesar baru namanya Sesar Kalaotoa yang memanjang dari sekitar pesisir Flores sampai di Sulawesi sekitar hampir dua ratus kilometer.

Dan saat itu, wilayah yang paling terdampak adalah wilayah Pulau Selayar yang banyak kerusakan.

"Jadi sekarang wilayah Flores ini punya dua sumber gempa. Yang satu sesar Kalaotoa, yang kemarin banyak menimbulkan kerusakan di Pulau Selayar 14 Desember 2021, yang satu lagi Sesar Naik Flores ( Back Arc Thrust ) yang memicu Gempa Bumi Dahsyat tanggal 12 Desember 1992 dan menimbulkan tsunami," kata Margiono.

Baca juga: Dikepung Sumber Gempa Potensial, BMKG Mencatat 2.841 Gempa Bumi Guncang NTT selama Tahun 2023

Diungkapkan Margiono, dengan temuan sumber gempa baru di Flores, maka sumber gempat di NTT menjadi 8 terdiri dari Flores Back Arc Thrust, Semau Fault, Sawu Fault, Timor, Sumba Strike Slip, Bondowatu Fault, Sape Strike Slip, kemudian Kalaotoa Fault yang baru ditemukan di wilayah Flores Utara tahun 2021.

"Kita punya data dari tahun 1814 sampai tahun 2022 itu tersebar ribuan gempa di seluruh NTT ini,: beber Margiono. 

Margiono juga mengimbau masyarakat untuk di Kabupaten Sumba Barat Daya ( SBD ) agar mewaspada Megathrus Sumba

"Di Sumba Barat Daya itu perlu diwaspadai adanya Megathrust Sumba, sebetulnya namanya Megathrust Jawa, memanjang dari Pulau Jawa sampai NTT,"  kata Margiono mengingatkan.

Kenapa Megathrust?  Margiono menjelaskan, karena itu pertemuan antara Lempeng Australia dan Asia, dari bagian Barat Pulau Sumatera sampai NTT. Itu pertemuan lempengnya.

Waspada Gempa Flores Tahun 1992 Bisa Terulang

Margiono mengingatkan, bahwa Gempa Bumi Dahsyat yang mengguncang Pulau Flores Tahun 1912 yang memakan ribuan korban jiwa bisa terulang.

"Kalau di daerah Flores kemungkinan bisa karena wilayah Flores pernah terjadi gempa dengan kekuatan 7  Skala Richter keatas tanggal 12 Desember 1992 dan  menimbulkan tsunami . Kemungkinan bisa terjadi," demikian Margiono. 

Menurut Margiono, Karakteristik gempa akan terulang kembali. Namun kapan terjadinya, sampai saat ini belum ada ilmu dan teknologi yang dapat mendeteksi.

Margiono mengungkapkan, BMKG sekarang lagi mengembangkan suatu sistem seperti di Jepang, dari peringatan dini gempa bumi, EEWS (Earthquake Early Warning System). "Jadi sebelum terjadi gempa beberapa detik sudah diberikan informasi. Inshallah kita sedang kembangkan, sudah terbukti waktu kemarin gempa di sukabumi, alat EEWS kami sudah berbunyi. Masih kita kembangkan di daerah Jawa. Di Jepang sudah pakai sistem handphone kalau ada gempa handphonenya berbunyi "earthquake, earthquake" gitu," kata Margiono.

Lebih lanjut Margiono menegaskan, Intinya yang pertama, masyarakat harus tahu bahwa jika suatu tempat pernah terjadi gempa maka daerah tersebut akan mengalami gempa lagi.

"Kapan terjadinya kita tidak tahu. Kita harus sadar bahwa kita memang hidup di atas tempatnya gempa, jadi masyarakat tidak perlu panik," Saran Margiono.

Yang kedua, jika merasakan goncangan, segeralah lari ke tempat yang lebih aman, ke tempat terbuka, karena kita tidak tahu bahwa gempa itu besar atau kecil atau menengah.

Ia mengatakan, mungkin selama ini masyarakat merasakan bahwa gempanya seperti ini saja. Ini bukannya menakut-nakuti tapi memang karena hidup di daerah yang pernah mengalami guncangan gempa, rawan gempa, berarti harus siap apapun risikonya.

"Sekarang kan kita sudah tahu bahwa kita tinggal di daerah gempa jadi sewaktu-waktu kalau terjadi goncangan lebih baik segera ke lokasi yang lebih aman," katanya.

Margiono kemudian memberikan beberapa tips penyelamatan ketika terjadi gempa

- Menyelamatkan diri pertama ke daerah yang terbuka, tidak boleh yang sebelahnya ada tiang listrik, ada menara, pohon, tanah yang mudah longsor, bangunan dan lain-lain.

- Kenali tanah yang dipijak mudah longsor atau tidak

- Kenal dulu lokasi tempat bekerja, misalnya kerja di ruangan, lokasi evakuasi jalur-jalurnya ke mana, lewat mana, kemudian tempat-tempat untuk mengungsi sementara di mana.

Kalau di rumah punya barang-barang yang berat jangan taruh di atas lemari karena ketika digoyang (gempa) akan jatuh.

- Barang-barang yang digantung dkencangkan, lemari-lemari yang mudah goyang ikat ke tembok sehingga waktu goyang tidak roboh.

- Jangan lupa cari informasi dari instansi yang diberikan tugas untuk memberikan informasi tentang gempa bumi dan tsunami, BMKG. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

 

 

Berita Terkini