Dari penjelasan anda berarti NTT ini dikepung gempa ya?
Tidak juga. Sebagian saja, cuma jalurnya saja, ada sekitar delapan jalur sumber pemicu gempa. Satu, Flores Back Arc Thrust, Semau
Flores Backarc Thrust, Semau Fault, Sawu Fault, Timor, Sumba Strike Slip, Bondowatu Fault, Sape Strike Slip, kemudian Kalaotoa Fault yang baru ditemukan di wilayah Flores Utara tahun 2021.
Kita punya data dari tahun 1814 sampai tahun 2022 itu tersebar ribuan gempa di seluruh NTT ini.
Di Sumba Barat Daya itu perlu diwaspadai adanya Megathrust Sumba, sebetulnya namanya Megathrust Jawa, memanjang dari Pulau Jawa sampai NTT. Kenapa Megathrust? Karena itu pertemuan antara lempeng Australia dan Asia, dari bagian Barat Pulau Sumatera sampai NTT. Itu pertemuan lempengnya.
Kalau merujuk pada delapan jalur pemicu gempa tadi berarti 22 kabupaten/kota ini masuk daerah rawan semua?
Tidak semua sih. Kalau kita lihat memang semua ada tapi hampir sebagian besar sering terjadi itu di Alor, Pulau Flores, Pulau Sumba. Kalau kita lihat data tahun 2022, Larantuka, Lembata agak sedikit aman. Maksudnya bisa juga terjadi gempa cuma untuk tahun 2022 mereka agak jarang. (uzu)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS