Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA- Seorang warga Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Veronika Lopa Ringgi mendatangi Kantor Camat Wulanggitang, Kamis, 4 Januari 2024.
Selain Veronika, pengungsi di Desa Pululera juga kecewa karena bantuan dari relawan FPRB Sikka gagal diterima saat hendak diambil sejumlah perangkat desa.
Veronika datang mengenakan baju kaos berwarna hijau, celana blaster pendek, topi buket hitam, dan memakai masker orange bantuan Pemda Flores Timur.
Perempuan 44 tahun itu meminta penjelasan Camat Wulanggitang, Fredy Moat Aeng terkait penyaluran bantuan yang dinilainya tidak adil.
"Kami juga warga terdampak tapi tidak pernah dapat bantuan sama sekali. Dari kemarin saya datang tanya, tetapi bilang nanti dan nanti," ujar Veronika kesal.
Veronika mengaku kecewa karena mereka diimbau untuk tetap bertahan dalam rumah, namun tak pernah menerima bantuan logistik.
Baca juga: Dampak Lewotobi Erupsi : Maria Yasintha Dewi Maku Djawa Terobos Malam Demi Pengungsi
Baca juga: Dampak Lewotobi Erupsi, BRI Salurkan Bantuan Buat Korban Bencana di Flores Timur
Ia berharap agar pendistribusian merata ke semua warga terdampak erupsi, tidak hanya fokus pengungsi yang saat ini menempati ruangan SDK Kemiri, SMPN 1 Wulanggitang, Kantor CU Remaja.
"Kami juga terdampak bencana, mestinya salurkan juga ke kami. Kesannya tidak adil, padahal kami disuruh tetap di rumah," katanya.
Sementara Camat Wulanggitang, Fredy Moat Aeng, menyarankan Veronika bertemu kepala desanya.
Sebab, pendistribusian bantuan itu langsung berhubungan dengan aparat pemerintah desa.
"Suruh menghadap kepala desanya, bertemu kepala desa. Kami sudah sampaikan," pungkasnya.
Ia juga mengklaim bantuan dari FPRB Sikka yang sempat dikeluhkan warga Desa Pululera sudah selesai.
Menurutnya, persoalan itu akibat miss komunikasi.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS