POS-KUPANG.COM - Sejumlah warga mengamuk saat meminta penjelasan soal penyaluran bantuan sosial atau bansos oleh pemerintah desa.
Aksi amuk warga yang berujung ricuh itu terjadi di Balai Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, Kuningan, Jawa Barat (Jabar) pada Kamis (28/12/2023).
Warga yang mendatangi kantor desa marah gegara tidak mendapatkan penjelasan dari aparat desa terkait dugaan penyaluran bansos beras dan bantuan langsung tunai PKH yang tidak tepat sasaran.
Baca juga: Pakar Ekonomi: Pemerintah Perlu Tambah Alokasi Anggaran Bansos
Warga bahkan sampai lempar kursi karena harapan mereka untuk mendapat penjelasan dari pemerintah desa tidak kunjung ditanggapi. Apalagi asa itu telah menggantung selama 3 bulan.
Dikutip dari Kompas.TV, aksi warga ini membuat petugas yang berjaga di lokasi kewalahan.
Menindaklanjuti aksi protes warga, pihak aparat desa berjanji akan berkoordinasi dengan pendamping bansos dinas sosial terkait data Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Selain itu aparat desa juga akan menggelar pertemuan langsung dengan masyarakat dalam waktu dekat mekluruskan persoalan data penerima bansos.
Dugaan bansos salah sasaran diklamin warga mengakibatkan lebih dari 100 warga pra sejahtera tak menerima bansos, sementara warga yang mampu tercatat sebagai keluarga penerima bansos.
Bansos akan kembali disalurkan tahun 2024
Adapun pemerintah pusat akan kembali menyalurkan bantuan sosial atau bansos dan Bantuan Langsung Tunai atau BLT pada tahun 2024 mendatang.
Program bantuan sosial tersebut akan tetap disalurkan kepada keluarga penerima manfaat atau KPM yang telah terdaftar dalam database Kemensos.
Program bansos yang sudah bisa dipastikan terus berlanjut hingga 2024 terdiri dari program PKH dan KIP. Selain itu, bantuan beras 10 Kg serta bantuan pangan senilai Rp400 ribu.
Dengan demikian, penerima manfaat bisa siap-siap untuk menerima bansos tahun depan.