POS-KUPANG.COM – Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, akhirnya menjatuhkan pilihan politiknya setelah sebelumnya menolak ajakan untuk bergabung ke pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD yang diusung PDI Perjuangan bersama partai koalisi.
Dalam keputusan politiknya, tokoh nasional ini memilih mendukung pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Koalisi ini merupakan sinergi antara tiga partai politik, yakni Partai Nasional Demokrat atau Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB dan terakhir Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.
Keputusan Jusuf Kalla tersebut diungkapkan oleh Husain Abdullah, sosok yang dipercayakan sebagai Juru Bicara Jusuf Kalla terkait Pilpres 2024 mendatang.
Terkait pernyataan dukungan itu, disampaikan oleh Jusuf Kalla saat melaksanakan kunjungan kerja ke Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa 19 Desember 2023.
Husain Abdullah pun membeberkan alasan mengapa JK menolak ajakan Ganjar-Mahfud dan lebih memilih Anies-Muhaimin untuk didukung pada Pilpres 2024 mendatang.
Menurut dia, JK merasa punya tanggung jawab moral kepada rakyat Indonesia. Tanggung jawab moral itu ditunjukkan dengan cara mengingatkan rakyat agar tidak salah memilih pemimpin pada hari H Pemilu 2024 mendatang.
"Tanggung jawab moral itu, adalah agar rakyat tidak salah memilih pemimpin yang akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan. Ini sudah disampaikan secara terbuka oleh JK saat di Makassar,” ujarnya.
JK berada di Makassar pada Selasa 19 Desember 2023. Dalam kunjungan kerjanya itu, Jusuf Kalla menyampaikan secara terbuka bahwa dirinya memilih Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar," ungkap Husain Abdullah.
Di mata JK, kata Husain, Anies Baswedan adalah sosok yang tepat untuk memimpin bangsa ini. Apalagi, selama ini Anies Baswedan memiliki track record yang dan punya integritas yang baik pula.
Diungkapkan pula bahwa selama ini JK selalu menyampaikan bahwa dirinya netral dalam politik. Akan tetapi, sebagai warga negara, JK tentu memiliki hak untuk berpolitik.
Atas hak itulah akhirnya JK pun menentukan pilihan. Pilihannya pada Anies-Muhaimin. Dan, JK berkeyakinan kalau Anies adalah orang yang tepat memimpin Indonesia ke depan."
"Dari segi pengetahuan, pengalaman, kejujuran serta integritas, Anies punya keunggulan dalam hal tersebut," ungkap Husain Abdullah.
Menurut JK, lanjut Husain Abdullah, pasangan Anies-Muhaimin merupakan sosok yang memiliki dasar agama kuat, adil dan penuh perhitungan saat akan bertindak.
"Seorang pemimpin juga harus adil agar dapat memakmurkan rakyatnya. Seorang pemimpin harus mengerti ekonomi dasar. Seorang pemimpin tidak boros asal belanja karena dapat membuat negeri bangkrut."
"Bagi JK, Anies seorang bersikap adil, mengerti ekonomi dasar dan penuh perhitungan. Dan yang tidak kalah pentingnya, Anies dan Cak Imin memiliki dasar agama yang kuat," jelas Husain.
Dulu Sempat Digoda Ganjar Pranowo
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, JK sempat digoda oleh Ganjar Pranowo – Mahfud MD agar bergabung ke TKN yang mengusung pasangan calon tersebut.
Saat itu, JK sempat menyampaikan kepada Ganjar bahwa dirinya lebih memilih untuk netral. Apalagi dalam jabatan sebagai Ketua PMI, dirinya tak bisa mendukung pasangan yang satu kemudian membiarkan pasangan yang lain.
Momen itu terjadi pada Minggu 19 November 2023. Bahwa saat itu, Ganjar Pranowo – Mahfud MD mendatangi kediaman Jusuf Kalla. Dan, di tempat itulah Ganjar menggoda JK agar bergabung ke TKN pengusung pasangan calon tersebut.
Namun godaan itu direspon datar oleh JK. JK menjelaskan, bahwa ia harus bersikap netral, mengingat saat ini ia menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI). "Saya ini ketua PMI. PMI itu harus netral, jadi tidak bisa menjadi TPN."
"Bahwa masing-masing Anda punya pilihan politis silahkan, tapi ada hal-hal tertentu yang membatasinya," ucap Jusuf Kalla ketika itu.
Saat itu, Jusuf Kalla hanya menitipkan pesan kepada Ganjar Pranowo untuk mewarisi sikap demokratis seperti yang diperlihatkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri selama ini.
"Tentu itu bagian dari demokrasi bahwa saya sangat menghargai Ibu Mega sebagai seorang pemimpin atau ibu yang baik dan sangat demokratis, itu saya alami, saya tahu betul, bukan dari luar."
"Jadi, ya, karena itulah saya mengharapkan juga tentu Pak Ganjar ini juga seperti begitu tentunya," ucap Jusuf Kalla.
Muhaimin Iskandar Bersyukur
Muhaimin Iskandar, calon wakil presiden yang mendampingi Anies Baswedan, menyambut baik pilihan JK dalam Pilpres 2024 mendatang. Ia pun bersyukur karena mendapatkan spirit baru untuk terus berjuang bagi Indonesia yang lebih baik.
Dia mengatakan, dukungan Jusuf Kalla itu memberikan semangat untuk dirinya dan Anies Baswedan di Pilpres 2024. “Alhamdulillah, itu jadi semangat saya, semangat Mas Anies," ujarnya seusai menghadiri acara di Depok, Jawa Barat, Selasa 19 Desember 2023.
Baca juga: Usai Debat Capres, Elektabilitas Anies-Muhaimin Naik Tajam, Angga Putra Fidrian Bilang Begini
Baca juga: Meski Tak Banyak Kampanye, Mesin Politik Prabowo-Gibran Lebih Mumpuni Dibanding Anies dan Ganjar
Muhaimin optimis, dukungan Jusuf Kalla tersebut nantinya mampu menggerakkan seluruh kekuatan pendukungnya, baik di Jawa maupun luar Jawa.
" Pak JK ini kalau sudah tentukan pilihan akan mampu menggerakkan seluruh kekuatan, baik di Jawa maupun di luar Jawa. Ini yang menjadi penyemangat dalam perjuangan ini," ungkap Cak Imin. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS