Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 16 Desember 2023, Menurut Kehendak Mereka

Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN - Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul : Menurut Kehendak Mereka.

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul : Menurut Kehendak Mereka.

Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD pada hari Sabtu Pekan Adventus II merujuk pada Bacaan I: Sir. 48: 1-4.9-11 dan Injil : Mat. 17: 10-13

Berikut ini teks lengkap renungan Bruder Pio Hayon SVD

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Kehendak adalah salah satu bagian penting dari pikiran, bersama dengan akal dan pemahaman.

Maka kehendak selalu berhubungan juga dengan kesadaran karena dari sanalah lahirlah tindakan-tindakan manusia.

Kehendak selalu mengandalkan pemikiran dan pemahaman yang tepat untuk membantu manusia melihat sesuatu maka kehendak itu hanya ada pada manusia dan bukan makluk hidup lainnya karena berhubungan dengan kesadaran manusia.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini kita kembali lagi diberi inspirasi dari kisah Nabi Elia dan tentunya dari Yesus sendiri. Tentang Nabi Elia dapat dibaca di kitab 1 Raja-raja bab 17 dan seterusnya.

Pada saat Raja Ahab memerintah atas Israel, terjadilah penyembahan berhala. Hal itu terjadi karena istri Raja Ahab, yaitu Izebel, berhasil membujuk sang raja untuk menyembah berhala.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 15 Desember 2023, Mereka Tidak Mendengarkan

Banyak rakyat yang akhirnya terpengaruh untuk ikut menyembah berhala. Allah mengutus Nabi Elia untuk menyadarkan bangsa Israel yang menyembah berhala itu.

Dia menegur Raja Ahab yang menyembah berhala dan memperingatkan raja dan rakyatnya bahwa Allah akan menghukum mereka dengan tidak menurunkan hujan selama tiga tahun jika mereka tetap menyembah berhala.

Di hadapan bangsa Israel, Nabi Elia membuktikan kepalsuan  dewa Baal dan membuktikan kemuliaan dan keperkasaan Allah. Di atas gunung Karmel, Nabi Elia berhadapan dengan nabi-nabi palsu Baal untuk membuktikan siapa yang benar.

Mereka memutuskan, doa siapapun yang dikabulkan, dialah yang benar dan menang. Nabi-nabi palsu Baal diberikan kesempatan untuk lebih dahulu berdoa dan memanggil-manggil yang mereka sembah untuk mendengarkan mereka dan menerima persembahan mereka.

Setelah sekian lamanya, tak ada yang terjadi, bahkan hingga mereka kelelahan. Setelah itu, giliran Nabi Elia yang berdoa.

Dan, Allah segera mendengar doanya dengan menyambar persembahan itu dengan api dari langit! Bangsa Israel melihat sendiri apa yang dilakukan nabi Elia. Setelah kejadian itu mereka sadar bahwa yang mereka lakukan selama ini adalah salah dan dosa.

Baca juga: Renungan Harian Katolik 15 Desember 2023 Yohanes Pembaptis Maupun Anak Manusia tak Didengarkan Orang

Akhirnya mereka berbalik kepada Allah dan bertobat. Dan dalam Injil, Yesus menjawab para muridNya yang bertanya tentang Elia yang akan datang kembali dan Yesus menjawab: “Aku berkata kepadamu, Elia sudah datang tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian pula Anak Manusia akan menderita oleh mereka.”  

Yesus mau memberikan penegasan bahwa Nabi Elia bertindak sesuai kehendak Tuhan untuk menobatkan raja dan bangsa Israel yang telah jatuh dalam dosa dengan menyembah berhala.

Begitu juga, Yohanes pembaptis yang telah datang seperti Nabi Elia yang datang untuk menobatkan kita dari begitu banyak penyebahan berhala modern saat ini.

Namun yang terjadi adalah “orang tidak mengenal dia dan memperlakukannya menurut kehendak mereka”. Yesus menegur kita dengan ungkapan yang singkat ini.

Mengapa? Karena Yohanes pembaptis sudah datang untuk mewakili Allah untuk berseru-seru di padang gurun kehidupan kita bahkan Anak Manusia sendiri sudah datang dan akan menderita oleh mereka karena mereka telah menolakNya.

Tuhan sebenanya sudah banyak berbuat baik dengan mengutus begitu banyak nabi dan PuteraNya sendiri untuk membantu kita bertobat tetapi kita tetap saja berkutat dengan diri kita dan berhala-berhala kita seperti teknologi media, penciptaan alat-alat canggih, harta benda, kekuasaan, dan seterusnya untuk dijadikan prioritas dalam hidup kita dan mengesampikan Tuhan dan para utusanNya dengan argumentasi tidak mengenalNya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 15 Desember 2023, Tetapi Hikmat Allah Dibenarkan oleh Perbuatannya

Benar sekali. Kita sudah sama sekali tidak mengenal Tuhan lewat begitu banyak orang atau peristiwa hidup kita karena mata hati kita sudah tertutup oleh berhala-berhala yang kita ciptakan sendiri dan mendewa-dewakannya.

Semua berhala itu seperti berhala-berhala jaman Raja Ahab yang menjauhkan mereka dengan Allah maka terjadi juga dengan kita saat ini. Berhala-berhala kita yang lebih canggih saat ini telah juga menjauhkan kita dengan Allah. Maka marilah kita belajar untuk bertobat dan tinggalkan berhala kita dan kembali kepada Allah.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: Allah sudah mengutus kepada kita para NabiNya dan PuteraNya sendiri tapi kita tak mengenal dan menolak mereka. Kedua, ada banyak berhala-berhala dalam hidup kita yang memisahkan kita dari Tuhan. Ketiga, jalan satu-satunya agar selamat adalah bertobat dan kembali kepada Allah.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini