POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Debat calon presiden (capres) pertama telah berlangsung di kantor KPU RI Jakarta, Selasa 12 Desember 2023 malam. Tiga capres yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berhadap-hadapan.
Dalam debat capres yang tampak seru, tiga calon presiden berjanji untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu dan memiskinkan koruptor tanpa ampun.
Topik debat pertama adalah hukum, hak asasi manusia, pemberantasan korupsi, tata kelola dan peningkatan pelayanan publik, penguatan demokrasi, pemberantasan disinformasi, dan pengelolaan keharmonisan masyarakat.
Mantan Gubernur Jakarta berusia 54 tahun Anies Baswedan mengatakan dia ingin menegakkan hukum dan memberikan keadilan kepada masyarakat Indonesia.
“Di sini ada generasi milenial yang jadi calon wakil presiden,” kata Anies merujuk pada Gibran Rakabuming Raka, yang berusia 36 tahun, cawapres yang mendamping Prabowo Subianto.
“Tetapi ada ribuan Generasi Z dan Milenial yang peduli terhadap bangsa dan kelompok marginal. Dan ketika mereka menyampaikan pendapat, mereka menghadapi tekanan dari pemerintah, dan seringkali ancaman kekerasan,” kata Anies.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia kini sebenarnya dalam kondisi baik karena aman dan harga-harga masih terkendali.
Meski demikian, diakuinya, di negara berpenduduk 280 juta jiwa ini tentu masih terdapat kekurangan.
“Prabowo dan Gibran akan memperbaiki apa yang perlu diperbaiki dan kami bertekad untuk memberantas korupsi,” kata Pak Prabowo, 72 tahun.
“Program kami bagus, tujuan kami bagus,” katanya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan dia dan Mahfud telah berkampanye di seluruh Indonesia dari timur hingga barat karena mereka ingin mendengarkan aspirasi masyarakat untuk memahami kebutuhan mereka.
Ia menambahkan, mereka ingin membangun lebih banyak fasilitas kesehatan dan menyediakan internet gratis bagi pelajar, jika terpilih.
“Untuk melakukan hal tersebut pemerintah harus bersih, mengakomodasi kebutuhan masyarakat tidak hanya dengan kata-kata tetapi dengan keseriusan. Kami akan melakukan itu,” kata Ganjar, 55 tahun.
Ganjar Pranowo, menguraikan visinya membangun Indonesia dengan menjamin kesetaraan akses dan lapangan kerja bagi seluruh warga negara dalam debat capres pertama di Jakarta, Selasa.
“Kita ingin membangun bangsa yang besar dengan sumber daya manusia yang unggul, tapi sudahkah kita memberikan perhatian yang layak mereka dapatkan?” Dia bertanya.
Ganjar mengatakan, visi pemerataan pembangunan bermula dari kampanyenya yang dimulai di Merauke, Papua, sedangkan pasangannya, Mahfud MD, memulai kampanyenya di Sabang, Aceh.
Merauke dan Sabang mewakili dua kota paling timur dan barat di negara ini.
Baca juga: Debat Capres Pertama, Ketua KPU Ajak Para Kandidat agar Gunakan Kesempatan untuk Meyakinkan Pemilih
Ganjar menceritakan, dalam kunjungannya ke Nusa Tenggara Timur (NTT), ia bertemu dengan pemuda setempat yang kesulitan mengakses internet untuk belajar dan mencari pekerjaan.
Pertemuan tersebut menginspirasinya untuk menawarkan akses internet gratis kepada mahasiswa sebagai bagian dari upaya mewujudkan pemerataan pembangunan sumber daya manusia di seluruh tanah air.
Selain itu, ia menyatakan akan memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas, memastikan akses mereka, dan mengakomodasi kebutuhan mereka sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan nasional.
Ganjar mengatakan, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak bisa lepas dari peran guru, termasuk guru agama dan guru mengaji.
Ia juga mengatakan, peran pendidik sangat penting dalam membangun moral generasi penerus bangsa.
“Kami fokus pada guru, termasuk guru agama, dengan memberikan insentif untuk mengajar dengan akhlak mulia sesuai agama,” imbuhnya.
Masing-masing calon presiden mempunyai waktu beberapa menit untuk menguraikan visi dan gagasan kebijakan mereka, diikuti dengan segmen di mana mereka saling menjawab pertanyaan dan panel ahli termasuk akademisi.
Mereka didampingi pasangannya yang tidak diperbolehkan berbicara karena debat pertama hanya diperuntukkan bagi calon presiden.
Semua pasangan harus hadir dalam kelima debat, namun calon wakil presiden hanya boleh berbicara pada debat kedua dan keempat, sedangkan debat ketiga dan kelima juga diperuntukkan bagi calon presiden.
Isu Papua
Isu pertama yang cukup seru menjadi pertanyaan dalam debat pertama adalah tentang kekerasan di Papua.
Prabowo Subianto, memberikan jawaban yang penuh semangat atas pertanyaan tentang masalah hak asasi manusia dan kekerasan di Papua selama debat presiden pertama pada hari Selasa.
Ia menggunakan bahasa tubuh, berkali-kali mengepalkan tangan dan memberi isyarat, bahkan menirukan beberapa gerakan pencak silat--seni bela diri tradisional.
Ia dengan gigih membantah argumentasi lawannya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, terkait isu HAM dan kekerasan di Papua.
Meski waktunya habis, ia terus bersuara hingga mengundang tawa dan tepuk tangan dari para pendukungnya.
"Tunggu sebentar!" Kepada para pendukungnya, Prabowo meminta agar mereka tidak bertepuk tangan agar ia bisa terus berargumentasi.
Terkait isu HAM dan kekerasan di Papua, ia mengatakan adanya gerakan separatis yang semakin meningkat dan diduga ada keterlibatan pihak asing.
Dia kemudian menguraikan strateginya untuk menyelesaikan kekerasan, yang mencakup langkah-langkah seperti penegakan hukum, penguatan personel, dan penguatan pembangunan ekonomi.
Ganjar Pranowo menjawab pertama dengan perlunya dialog untuk mengatasi kekerasan di Papua.
Sementara itu, calon presiden nomor urut 1 Anies menyatakan akar permasalahan kekerasan di Papua adalah tidak adanya keadilan.
Penting untuk mencegah terulangnya kasus yang sama dan mengakhiri seluruh pelanggaran HAM di Papua, tambahnya.
Prabowo mengatakan dia setuju dengan Ganjar dan Anies, namun tetap menyatakan bahwa situasi di Papua lebih kompleks daripada yang terlihat.
“Memang benar kita butuh keadilan, tapi situasinya lebih kompleks dari itu,” ujarnya kepada Anies yang ditanggapi sambil tersenyum.
Prabowo mengatakan ada tantangan geopolitik dan ideologi dalam menyelesaikan ketidakadilan di Papua.
“Ini persoalan bangsa kita. Kita perlu menggalang seluruh kekuatan,” ujarnya.
Ini adalah pemilu pertama dalam 15 tahun di mana tiga pasangan bersaing untuk mendapatkan jabatan tertinggi di Indonesia.
Pada tanggal 14 Februari tahun depan, sekitar 204,8 juta pemilih Indonesia yang memenuhi syarat diperkirakan akan datang ke tempat pemungutan suara untuk memilih presiden kedelapan Indonesia.
Presiden saat ini, Joko Widodo, dilarang mencalonkan diri karena undang-undang hanya memperbolehkan seseorang untuk berkuasa maksimal dua periode.
Menurut undang-undang pemilu Indonesia, pasangan harus memperoleh lebih dari 50 persen suara untuk memenangkan pemilu.
Jika tidak ada yang memperoleh suara lebih dari 50 persen, pemilu akan dilanjutkan ke putaran kedua pada bulan Juni dan pasangan dengan jumlah suara paling sedikit tidak dapat melanjutkan pemilu putaran kedua.
Prabowo dan Wali Kota Solo Gibran, yang juga putra Jokowi, merupakan kandidat terdepan dengan tingkat elektabilitas lebih dari 40 persen, menurut berbagai jajak pendapat.
Sementara itu, Ganjar dan pasangannya Mahfud MD, yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, serta Anies dan pasangannya Muhaimin Iskandar, yang merupakan Ketua Umum PKB, bersaing ketat untuk lolos ke posisi kedua.
Debat kedua akan diadakan pada tanggal 22 Desember, di mana calon wakil presiden akan saling menantang mengenai perekonomian.
Hal ini mencakup ekonomi kerakyatan dan digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan anggaran negara atau daerah, infrastruktur, dan kawasan perkotaan.
Debat ketiga akan diadakan pada 7 Januari, dengan fokus pada pertahanan, keamanan, geopolitik dan hubungan internasional, yang harus ditangani oleh calon presiden.
Pada tanggal 21 Januari, para calon wakil presiden akan berdebat tentang energi, pajak karbon, lingkungan hidup, masalah agraria, masyarakat adat, ketahanan pangan dan sumber daya alam.
Debat terakhir pada tanggal 4 Februari 2024, para calon presiden akan menampilkan kepiawaiannya di bidang teknologi informasi, peningkatan pelayanan publik, hoax, intoleransi, pendidikan, kesehatan dan ketenagakerjaan.
(channelnewsasia.com/antaranews.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS