POS-KUPANG.COM – Angin kencang di Pulau Timor memang menjadi saat yang menyenangkan untuk menerbangkan layang-layang.
Namun, di balik kegembiraan itu, tersimpan risiko serius yang mengancam pasokan listrik dan keselamatan jiwa.
Selasa, 29 Juli 2025, tim pemeliharaan PLN Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Kupang melakukan pemeliharaan darurat membersihkan benang dan layang-layang yang tersangkut pada Jaringan Transmisi 70kV di Tower 7, Jalur 1, antara Maulafa dan Naibonat. Pekerjaan berisiko tinggi ini berlangsung selama empat jam.
Para petugas harus memanjat dan merayap di atas kabel, puluhan meter di atas permukaan tanah. Mereka bergerak dengan penuh kehati-hatian, di tengah tiupan angin yang bisa menggoyahkan keseimbangan.
Glenn Enro Messakh, salah satu petugas yang melakukan aksi heroik ini, berbagi pengalamannya dengan logat Kupang yang khas.
"Pas (waktu) angin datang, konduktor (kabel) ini bergoyang pelan. Badan rasa ikut berayun di udara, seperti digantung antara langit dan bumi tanpa pijakan. Jantung bukan karena takut, tapi karena sadar tidak boleh salah. Setiap gerak harus tenang, terukur, dan tetap fokus. Suara angin di telinga hanya mengingatkan satu hal: ini bukan tempat bermain, tapi tanggung jawab yang menuntut nyali dan dedikasi penuh demi kelangsungan listrik di tanah Timor," jelas Glenn.
Bahaya yang Mengintai di Jaringan Listrik
Layang-layang yang dimainkan terlalu dekat dengan jaringan listrik dapat menimbulkan dampak serius:
- Gangguan listrik: Menyebabkan gangguan pada sistem transmisi dan berpotensi memicu pemadaman listrik yang meluas.
- Risiko kebakaran: Benang layang-layang, terutama yang basah atau mengandung serat logam, bisa memicu korsleting atau percikan api.
- Ancaman jiwa: Tidak hanya berbahaya bagi pemain layang-layang, tetapi juga bagi petugas PLN yang harus mengambil risiko besar untuk membersihkannya.
Yohanis, seorang warga Alak, mengungkapkan kekhawatirannya sebagai orang tua. "Betul, saya sangat khawatir anak-anak bermain layang-layang karena ini sangat berbahaya dan berpotensi mengancam nyawa jika terkena jaringan listrik. Terima kasih untuk imbauan ini agar kami lebih waspada," ujarnya.
Baca juga: Sambut HUT RI ke-80, PLN Hadirkan Diskon Tambah Daya 50 Persen
Manager ULTG Kupang, I Putu Gede Windu Sukadinata, mengimbau para orang tua untuk lebih aktif mengawasi anak-anak mereka. "Kami mohon perhatian para orang tua agar mengawasi tempat bermain anak, terutama saat musim angin tiba. Layang-layang tidak hanya berbahaya bagi listrik, tetapi juga bisa membahayakan nyawa. Mari kita jaga bersama lingkungan sekitar jaringan listrik demi keamanan dan kenyamanan kita semua," imbuhnya.
Sementara itu, General Manager PLN UIW NTT, F. Eko Sulistyono, menegaskan, listrik yang menyala dengan baik dan dinikmati masyarakat adalah buah dari perjuangan dan pengorbanan.
"Listrik yang menyala dengan baik dan dinikmati masyarakat adalah buah dari perjuangan dan pengorbanan. Terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung PLN dengan tidak melakukan aktivitas di dekat jaringan listrik yang dapat membahayakan pasokan listrik maupun nyawa manusia." tuturnya
Aksi heroik para petugas PLN adalah pengingat listrik yang kita nikmati setiap hari tidak datang begitu saja. Ada kerja keras, keberanian, dan dedikasi di baliknya. Mari bantu mereka dengan tidak menambah risiko yang sebenarnya bisa kita cegah bersama. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS