POS-KUPANG.COM – Seorang pendukung capres Ganjar Pranowo menyoroti sikap Anies Baswedan yang dinilainya tidak tegas soal pembangunan IKN Nusantara yang kini sedang gencar dilakukan oleh Presiden Jokowi.
Hal itu terjadi, ketika pria yang biasa disapa Yai Mon itu tiba di tempat Anies Baswedan kampanye di Lampung. Ketika giliran dialog, pria itu pun langsung berbicara.
Mengenakan baju kaos hitam bergambar Ganjar Pranowo, ia langsung menanyakan pandangan Anies soal IKN Nusantara. Karena belakangan ini Anies gencar menyebutkan bakal tak akan melanjutkan pembangunan IKN.
Dikatakannya, di Lampung saat ini, ada contoh konkret tentang gagalnya pemerintah membangun kota baru yang berjarak tak jauh dari tempat Anies Baswedan berkampanye.Proyek terlantar dan sampai sekarang tak diselesaikan.
Jika saat ini, kata pria itu, Anies mengatakan akan melanjutkan pembangunan IKN, maka itu sama dengan pernyataan abu-abu. "Jawab harus jelas. Kalau lanjut, ya lanjut. Kalau nggak ya nnggekkata Yai Mon dalam acara Desak Anies, Kamis 7 Desember 2023.
Dikatakannya, ia tidak puas pula jika jawabannya adalah IKN harus dilanjutkan karena sudah ada dalam Undang-Undang (UU) IKN Nusantara. Karena kapan dilanjutkan, itu juga tak ada kepastian, meski ada calon yang sudah terpilih.
Atas sorotan tersebut Anies Baswedan pun mengatakan, pihaknya sangat menghormati sikap pria tersebut. Karena meski mendukung pasangan lain, namun demi Indonesia berubah, ia rela datang ke tempat kampanye tersebut.
"Menurut saya, Yai Mon ini orang yang demokratis. Ia mau datang bertemu pasangan yang bukan dia dukung. Kita harus menghormati ini. Bahwa betapa indahnya Indonesia. Ini jangan dirusak," kata Anies.
Atas pertanyaan itu, capres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan pun mengatakan bahwa IKN dibangun untuk aparatur negara, mulai dari presiden hingga pejabat-pejabat pemerintah yang ada di lingkaran pemerintah pusat.
Dia menyebutkan, saat ini ada 51 persen sekolah di Lampung berstatus rusak berat. Ketika sudah ada uang, bukannya digunakan untuk memperbaiki gerung yang rusak, tapi memilih bangun baru untuk Dinas Pendidikan. Akibatnya, masalah dasar tak kunjung selesai.
Baca juga: Mantan Pengurus Demokrat Beri Dukungan ke Anies-Muhaimin, Alasannya Begini
Baca juga: Atas Nama Capres KPP, Billy Sebut Anies Baswedan Mampu Bangun Stadion Internasional di Daerah
Masalahnya, adalah bukan pejabat-pejabat dinas pendidikan perlu kantor baru, tapi sekolah-sekolah pada rusak. Kerusakan itu malah dibiarkan dan pemerintah memilih membangun gedung baru bukan untuk sekolah.
"Saya menghormati keinginan membangun ibu kota. Tidak apa-apa. Tapi hari ini kita sedang butuh menyelesaikan problem yang ada di negeri ini," ujar Anies. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS