Mengenai hal ini, lanjutnya, perlu ada dialog bersama antara orang tua dan guru untuk menyamakan persepsi ke depannya.
Dr. Samuel Haning menegaskan bahwa, siapapun yang melawan guru, PGRI akan melawan. Dalam upaya memberikan perlindungan terhadap guru, dirinya akan membuka link pengaduan guru secara online di seluruh wilayah Provinsi NTT.
Ia meminta Pemda Timor Tengah Utara untuk memberikan perhatian khusus kepada semua guru yang mengabdi di Kabupaten Timor Tengah Utara. Hal ini bertolak pada kenyataan bahwa perubahan yang mencolok di Kabupaten Timor Tengah Utara tidak terlepas dari peran sentral seorang guru.
"Nanti saya akan meninggalkan tempat ini tetapi saya titip guru-guru dan PGRI di tangan Pak Bupati dan Wakil Bupati," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Timor Tengah Utara, Eusabius Binsasi mengapresiasi Ketua PGRI Provinsi NTT yang rela menempuh perjalanan jauh untuk mengunjungi para guru dan berdialog dengan Pemda Timor Tengah Utara.
"Sekali lagi kunjungan ini sangat berguna untuk kami, dan kami sangat senang," ujarnya.
Selaras dengan pernyataan Ketua PGRI Provinsi NTT, Eusabius mengatakan bahwa, peran guru di Kabupaten sangat sentral. Salah satu faktor yang masih menjadi penghambat pembangunan di Kabupaten Timor Tengah Utara adalah mindset. Oleh karena itu, perubahan mindset ini hanya bisa dilakukan oleh guru.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua PGRI Provinsi NTT beserta rombongan yang berkesempatan mengunjungi operator sekolah yang mengalami musibah kebakaran beberapa waktu lalu. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS