Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif - Sekjen PAN Eddy Soeparno Yakin Prabowo Akan Rangkul PDIP

Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekjen PAN Eddy Soeparno

Untuk memudahkan proses pengambilan keputusan Pak Prabowo mengatakan meminta para ketua umum menuliskan nama-nama cawapresnya, 3 nama tidak perlu kemudian nama-nama di kertas itu diberikan nama penulisnya tidak perlu.

Pak Zulhas juga menuliskan namanya yang mewakili Pak Prabowo menuliskan nama yang mewakili Gerindra adalah Pak Muzani. Kemudian diserahkan kepada Pak Prabowo beliau mengatakan nanti saya mau baca sebelum tidur ya.

Waktu itu Pak Airlangga masih bercanda jangan Pak nanti kalau Bapak baca justru nggak bisa. Tapi Pak Prabowo juga bercanda saya kalau enggak baca nanti saya penasaran enggak bisa tidur juga gitu.

Jadi setelah namanya sudah diterima oleh Pak Prabowo, hasilnya apa siapa saja nama-nama di situ terus terang yang mengetahui itu hanya Pak Prabowo.

Setelah awal Oktober itu lalu kemudian muncul lah kontroversi mengenai putusan MK nomor 90 tanggal 16 Oktober. Bagaimana waktu itu karena menimbulkan reaksi yang luar biasa apa yang dilakukan di KIM?

Pertama memang kita lihat bahwa dengan adanya keputusan itu peluang untuk Mas Gibran kemudian menjadi cawapres terbuka lebar.

Pada waktu itu memang pembahasannya adalah Mas Gibran disebut tetapi tentu meskipun itu baru bisa masuk ke dalam nominasi aktual seperti cawapres ketika sudah dibuka peluangnya berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi.

Kita pada saat itu masih membuka diskusi dialog dan berharap akan ada pertemuan para ketua umum. Pada waktu keputusan MK keluar memang tidak bisa dilaksanakan pertemuan segera karena ketua umum sedang ada lawatan ke luar negeri bersama Pak Presiden ke China dan Saudi.

Pak Zulhas menyatakan akan pulang kembali pada hari Jumat nanti kita bahas kalaupun ada yang perlu kita deklarasikan ya di akhir pekan saja.

Lalu diputuskan begitu dan setelah Pak Zul kembali kan ada momen di mana kemudian Pak Prabowo datang ke rumah Pak Zul malam-malam disusul oleh Mas AHY juga datang.

Nah memang Pak Airlangga pada saat itu menyatakan izin untuk tidak hadir karena mempersiapkan rapimnas pada keesokan harinya. Dan pasa pembicaraan itu ya intinya Pak Zul menegaskan Pak Prabowo kita kan sudah sepakat dengan nama-nama yang sudah kita ajukan dan kita tidak akan mundur dari komitmen.

Kita serahkan keputusan itu kepada capres dan PAN tegak lurus dengan apa yang sudah akan diputuskan oleh capres kita. Apalagi PAN ini kan sudah dua kali mendukung Pak Prabowo di Pilpres ini yang ketiga kalinya.

Jadi komitmen itu kuat. Kita katakan bahwa putusan daripada capres kita ya tentu akan kita laksanakan sehingga akhirnya Pak Prabowo memutuskan ayo kalau begitu besok kita kumpul lagi.

Dalam pertemuan itu hari ini minggu juga pada saat itu sudah ada deklarasi resmi dari Partai Golkar untuk mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran. Pada hari Minggu malam Pak Prabowo menanyakan bagaimana bapak-bapak ada usulan tentang nama-nama, semuanya menyerahkan kepada Pak Prabowo.

Semua sepakat agar Pak Prabowo putuskan malam ini dan akhirnya diputus pada malam itu yasudah oke kita fighting.

Halaman
1234

Berita Terkini