Ketika para pria tak dikenal itu larut dalam tindakan kejam tersebut, beberapa pria lainnya berusaha melakukan tindakan serupa terhadap tiga pendulang emas lain yang menyaksikan adegan mengerikan tersebut.
Tatkala tiga pendulang emas itu mulai dianiaya, tiba-tiba muncul keberanian untuk melawan. Saat itu mereka melakukan perlawanan agar bisa mendapatkan cela untuk mengambil langkah seribu meninggalkan lokasi kejadian.
Ketiga warga sipil itu nekad lari sekencang-kencangnya, walau tubuhnya penuh luka. Ada korban yang kepalanya bocor ditebas senjata tajam, ada juga yang tubuhnya terluka lantaran disabet benda tajam.
Makanya, setelah berada di dalam hutan belantara, tiga warga sipil tersebut kemudian mencoba bersembunyi sambil menghubungi aparat keamanan untuk meminta bantuan.
Rupanya usaha tersebut membuahkan hasil. Karena tak lama kemudian, aparat keamanan yang terdiri dari prajurit TNI Polri tiba di lokasi kejadian dengan menggunakan helicopter.
Saat itu juga, kelima warga sipil, baik itu dua korban tewas maupun tiga korban selamat, langsung dievakuasi jke tempat yang aman. Mereka dibawa ke RSUD Tanah Merah di Kabupaten Bouvendigul, Papua Pegunungan.
Khusus bagi korban yang tewas, kini telah dimakamkan, setelah jenazahnya diserahkan ke keluarga. Sementara tiga korban lainnya, kini sedang menjalani perawatan medis di RSUD Tanah Merah, Kabupaten Bouvendigoel
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri melalui Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo membenarkan adanya insiden tersebut ketika dikonfirmasi awak media.
Dia menyebutkan bahwa insiden itu terjadi pada Minggu 22 Oktober 2023. Sementara jenazah korban yang tewas, baru ditemukan keesokan harinya, Senin 23 Oktober 2023.
“Saat ini, korban tewas dan korban luka-luka sudah dievakuasi semuanya. Korban tewas sudah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan. Sementara yang menderita luka-luka, kini sedang dirawat di RSUD Tanah Merah” ujarnya.
Polres Pegunungan Bintang, lanjut Ignatius Benny Ady Prabowo, kini sedang menangani kasus tersebut. Sementara pria tak dikenal yang melakukan penyerangan itu pun, kini sudah diidentifikasi.
Penyidik Polres Pegunungan Bintang, katanya, kini sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui identitas para pelaku dan motif penyerangan tersebut.\
Sementara pengamanan di wilayah tersebut kini semakin ditingkatkan. Hal itu untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat sekaligus memberikan rasa nyaman agar warga bisa bekerja seperti hari-hari sebelumnya.
Untuk diketahui, dalam beberapa pekan terakhir, KKB Papua menyasar para pendulang emas yang sedang merenda hidup di tempat-tempat penambangan emas itu.
Dalam serangan di Kabupaten Yahuhkimo, KKB Papua menewaskan tujuh pendulang emas di lokasi kejadian. Sementara warga lainnya lari sembunyi di tengah hutan.