POS-KUPANG.COM – Aparat penyidik Polres Yahukimo menggelar rekonstruksi ulang atas kasus kematian lima anggota KKB Papua yang ditemukan di tepi Kali Brasa, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan belum lama ini.
Rekonstruksi itu digelar setelah lima jenazah yang adalah anggota KKB Papua, ditemukan telah menjadi mayat di pnggir Kali Brasa, Kabupaten Yahukimo, beberapa waktu lalu.
Lima korban itu tewas setelah kelompok kriminal bersenjata tersebut melakukan penyerangan terhadap Pos Keamanan TNI Polri yang ditempati anggota marinir.
Artinya, berniat membunuh prajurit TNI Polri di Pos Keamanan, lima anggota KKB Papua malah menjadi korban atas ketegasan aparat TNI Polri kebanggaan NKRI ( Negara Kesatuan republik Indonesia).
Dalam insiden baku tembak itu, anggota KKB Papua memang terlebih dahulu melakukan penyerangan, dengan menembak para petugas yang sedang bertugas di tempat tersebut.
Mendapat perlakuan yang demikian, aparat keamanan pun tak tinggal diam. Prajurit TNI Polri langsung melepaskan tembakan balasan, yang ternyata langsung disambut dengan hujan tembakan dari KKB Papua.
Peperangan pun tak bisa dihindari. Di satu sisi Kelompok Kriminal Bersenjata terus melancarkan serangan bertubi-tubi ke arah Pos-Keamanan, pada saat yang sama, aparat bersenjata melepaskan tembakan balasan.
Tembakan balasan itu dilakukan secara tegas terukur, sehingga anggota KKB Papua pun rontok satu per satu. Hingga perang berakhir, lima anggota KKB Papua ditemukan telah menjadi mayat di sekitar lokasi kejadian.
Atas fakta tersebut, prajurit TNI Polri lantas mengevakuasi para korban tembakan. Namun tak hanya mengevakuasi para korban, penyidik Polres Yahukimo juga menggelar rekonstruksi atas kasus kematian itu.
Mulanya aparat menemukan empat korban di sekitar lokasi baku tembak. Namun setelah dilakukan penyisiran ulang akhirnya ditemukan lagi salah seorang korban yang berada sedikit lebih jauh dari lokasi kejadian.
Korban diduga hanyut terbawa derasnya alur sungai Kali Brasa. Makanya, korban baku tembak tersebut semula hanya empat orang, akhirnya bertambah lagi satu orang, sehingga jumlah anggota KKB Papua yang meninggal dunia di tepi kalibrasa tersebut menjadi lima orang.
Selama proses rekonstruksi berjalan, tak ada gangguan dari anggota KKB Papua. Rekonstruksi kasus itu pun berjalan baik hingga akhirnya penyidik Polres Yahukimo berhasil mengidentifikasi secara lengkap nama-nama korban perang tersebut.
Untuk diketahui, sampai saat ini anggota KKB Papua tak pernah berhenti melakukan tindakan anarkisnya. Mereka melancarkan aksi mautnya hingga berujung pada kematian warga sipil.
Sampai saat ini belum bisa dijumlahkan berapa banyak anggota KKB Papua yang telah tewas gegara tindakannya menyerang aparat keamanan yang sedang bertugas di daerah itu.
Belum diketahui pula berapa jumlah warga sipil yang meregang nyawa hanya karena kebiadaban anggota KKB Papua. Bahkan belum diketahui juga berapa jumlah prajurit TNI Polri yang gugur di medan pertempuran.
Namun dari pelbagai aksi kekejaman yang terjadi selama ini, sudah cukup banyak korban jiwa gegara tindakan brutal komplotan bersenjata itu.
Salah satunya, adalah insiden baku tembak di Kampung Mondusit, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang pada dua pekan terakhir di bulan September 2023.
Dalam insiden ini, lima anggota KKB Papua dinyatakan tewas. Mereka tewas dalam pertempuran yang terjadi pada Sabtu 30 September 2023 dini hari sekitar pukul 05.00 WIT.
Insiden baku tembak itu terjadi setelah pasukan prajurit TNI Polri tiba di daerah itu gegara serangan bertubi-tubi yang dilakukan anggota KKB Papua di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan pada 18 dan 19 September 2023.
Pada Senin 18 September 2023, KKB Papua menyerang prajurit TNI Polri yang sedang melakukan patroli keamanan di wilayah Distrik Serambakon. Dalam serangan tersebut, satu anggota brimob dinyatakan tewas. Brimob itu tewas setelah terkena tembakan di bahu bagian kiri.
Sementara keesokan harinya, Selasa 19 September 2023, KKB Papua nekat menembak pesawat Trigana Air yang sedang terbang melintasi wilayah Distrik Serambakon.
Serangan itu memang tak mengenai sasaran sehingga pesawat itu pun tetap melanjutkan penerbangan hingga akhirnya tiba kembali dengan selamat di Bandara Sentani, Jayapura.
Atas tindakan brutal KKB Papua itu, prajurit TNI Polri pun naik pitam. Pada Sabtu 30 September 2023 dini hari sekitar pukul 05.00 Wita, prajurit TNI Polri memberikan pelajaran berharga kepada kelompok tersebut.
Dalam peristiwa tersebut, TNI Polri menembak mati lima anggota KKB Papua, menyita dua senjata api laras panjang, mengamankan satu senjata api laras pendek atau pistol jenis FN, beberapa magazine dan ratusan amunisi lainnya.
Baca juga: Panglima TNI Tak Mau Hadapi KKB Papua dengan Kekerasan Senjata: Kita Utamakan Negosiasi
Setelah dilakukan penyisiran ulang, ditemukan lagi sebuah senjata api laras pendek jenis FN, satu pasang pakaian seragam loreng bertuliskan TPNPB-OPM, beberapa amunisi dan bendera bintang kejora.
Sejak kematian lima anggota KKB Papua tersebut, tak terdengar lagi aksi-aksi kriminal yang dilancarkan anggota KKB Papua di wilayah Pegunungan Bintang. Situasi di daerah itu praktis sudah kondusif seperti sedia kala. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS