"Saya terlambat ngumpul sama teman-teman yang lain," ujar Tessy.
"(Teman yang lain) sudah pada masuk kapal, saya belum. Ya udah, kan itu ramai, (harusnya) saya ada di situ," imbuhnya.
Tessy sendiri menjadi tentara selama 2,5 tahun karena ingin mengikuti jejak ayahnya yang seorang anggota ABRI.
Ayahnya meninggal dunia dalam perang. Saat itu Tessy bahkan masih dalam kandungan ibunya.
Sehingga Tessy sama sekali tidak mengetahui wajah ayahnya, hanya tahu cerita tentang kematian ayahnya.
Namun ketika pulang dari Papua dan bertemu ibunya, Tessy langsung dihadapkan pada dua pilihan.
"Ibu ngomong, 'kamu sayang ibu apa sayang kerjaan?' Kaget dong, apa maksudnya. Setelah itu saya diem," tutur Tessy.
"Ibu jawab lagi sendiri, 'kalau kamu sayang ibu, kamu lepas baju, kamu tetap sama ibu, tapi kalau sayang kerjaan, kamu pergi,'" lanjutnya.
Akhirnya, Tessy hanya sempat merasakan menjadi tentara Angkatan Laut selama 2,5 tahun.
"Akhirnya ya udah (saya lepas). Saya sayang ibu, apalagi saya anak tunggal," ujar Tessy.
Sebagai informasi, pertempuran Laut Aru adalah suatu pertempuran yang terjadi di Laut Arafura, yang berada di wilayah perairan antara Australia dan Pulau Papua.
Pertempuran itu terjadi pada tanggal 15 Januari 1962 antara Indonesia dan Belanda.
Dua pesawat milik Belanda saat itu menyerang kapal RI Matjan Tutul dan dua kapal lainnya. Komodor Yos Sudarso saat itu ada di kapal Matjan Tutul yang bermanuver untuk mengalihkan perhatian Belanda.
KRI Matjan Tutul tenggelam beserta awaknya, sementara dua kapal lainnya berhasil selamat.
Penyebab terjadinya pertempuran Laut Aru adalah adanya pengingkaran janji Belanda terhadap Konferensi Meja Bundar (KMB).*
Artikel lain terkait Tessy
Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS
Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Dulunya Marinir, Artis Ini Selamat dari Pertempuran Laut Aru karena Terlambat: Harusnya Saya di Situ