Berita Nasional

Kaesang Pangarep Cium Tangan Puan Maharani, Minta Maaf Kader PSI Mencela PDIP

Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep bertemu Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia ( PSI ) Kaesang Pangarep akhirnya bertemu dengan Ketua DPP PDI Perjuangan ( PDIP ) Puan Maharani.

Kaesang yang ditemani jajaran DPP PSI bertemu Puan yang juga ditemani jajaran DPP PDIP di Ombe Koffie, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/10) siang.

Kaesang datang lebih dulu ditemani istrinya, Erina Gudono, Wakil Ketua Dewan Pembina Grace Natalie, Anggota Dewan Pembina Isyana Bagoes Oka, dan Sekjen DPP Raja Juli Antoni.

Kaesang tampak mengenakan kemeja berwarna coklat muda dengan aksen garis-garis berwarna hitam, senada dengan baju yang dikenakan oleh Erina. Tak lupa sebuah ransel dengan hiasan boneka menggantung di punggungnya.

Sementara itu Puan datang belakangan sekira pukul 13.40 WIB siang ditemani Ketua DPP PDIP Said Abdullah, Wasekjen PDIP Utut Adianto, dan jajaran DPP Banteng Muda Indonesia (BMI) dan Taruna Merah Putih (TMP). Putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu terlihat mengenakan pakaian berwarna hitam.

Baca juga: Kaesang Pangarep Gabung PSI, Sudah Minta Restu Jokowi

Puan kemudian berjalan menuju pintu masuk kedai kopi tempat pertemuan berlangsung. Kedatangan Puan langsung disambut oleh Kaesang yang menghampirinya. Hal pertama yang dilakukan putra bungsu Presiden Jokowi itu adalah langsung mencium tangan Ketua DPR RI itu.

Kaesang dan Puan kemudian tampak melempar senyum kepada para awak media. Setelah itu keduanya masuk ke dalam kafe melakukan pembicaraan hampir selama 2 jam.

Seusai pertemuan Kaesang mengatakan pertemuannya dengan Puan ini merupakan pertemuan formal pertama PSI dan PDIP. Meski berlangsung dalam suasana yang tidak formal karena dilakukan di sebuah kafe.

"Ini pertemuan formal tapi informal pertama dari PSI dengan PDIP. Bener-bener paling pertama karena di tempat netral bukan di kantor kami atau PDIP," kata Kaesang.

Kaesang menuturkan ada banyak hal dibahas dalam pertemuannya itu. Salah satunya, Kaesang menyampaikan permohonan maaf kepada Puan karena dulu banyak kader PSI yang mencela PDIP.

Baca juga: PSI NTT Sebut Hadirnya Kaesang Pangarep Bawa Energi Baru

"Biasa tadi ada beberapa obrolan serius, karena kami keluarga jadi lebih santai. Tadi saya minta maaf untuk teman-teman PSI yang dulu bisa dibilang mencela, merendahkan PDIP. Saya dari PSI, minta maaf kepada Mba Puan secara langsung, ini pesta demokrasi harus gembira, santun, dan santuy," kata Kaesang.

Kaesang juga mengungkapkan alasan memilih PDIP sebagai partai pertama yang ia sambangi setelah terpilih menjadi Ketua Umum PSI.

Menurut Kaesang, PDIP sudah ia anggap sebagai keluarga sendiri, karena semua anggota keluarganya adalah kader PDIP. Ia juga sempat berseloroh momentum ngopi bareng ini sebagai pertemuan antara dua anak presiden.

”Kami ini sebenarnya sudah seperti keluarga. Bapak saya, kakak ipar, kakak saya juga semuanya kan di PDIP. Balik lagi bapak saya selama ini selalu didukung oleh Mbak Puan dan teman-teman di PDIP. Saya rasa kami sudah seperti keluarga sendiri, sama-sama anak presiden, ya, Mba Puan," kata Kaesang.

Senada dengan Kaesang, Puan menyebut pertemuan itu lebih seperti pertemuan saudara. Ia menilai hubungannya dengan Kaesang lebih seperti hubungan kakak adik saja. Puan bahkan sempat memanggil Kaesang dengan sebutan 'Dik Ketum'.

Baca juga: Putra Sulung Presiden Jokowi Jadi Rebutan Prabowo dan Puan Maharani, Begini Faktanya

"Baru saja selesai ngobrol-ngobrol santai, ngobrol-ngobrol santai sama Mas Kaesang, Dik Ketum PSI yang baru saja menjadi Ketua Umum PSI," kata Puan.

"Walaupun yang satu ketua umum, yang satu ketua DPR, tapi memang hubungan kami itu kan seperti kakak-adik. Jadi yang tadinya mau ngobrol santai dua orang, kakak dan adiknya, tapi tentu diselingi dengan pembicaraan serius terkait isu-isu terkini dan politik ke depan," ungkap Puan.

Puan juga mengapresiasi permohonan maaf dari Kaesang yang sudah mewakili PSI. Menurutnya, etika politik ke depan harus dibangun dengan baik.

"Saya terima kasih, sama seperti yang disampaikan Mas Kaesang, kita akan membangun Indonesia dengan etika santun, etika saling menghargai, menghormati," kata Puan.

Puan pun menepis tudingan kalau partainya sombong karena terkesan memilih-milih partai untuk diajak bekerja sama.

“Jangan mengatakan sombong atau enggak sombong. Ini masalahnya cuma masalah teknis komunikasi yang belum nyambung. Jadi kesalahpahaman ataupun kemudian miskomunikasi yang mungkin pernah terjadi jangan sampai terulang dan terjadi lagi," kata Puan.

Baca juga: Ketua DPR RI Puan Maharani Ajak Negara-negara ASEAN Dukung Keanggotaan Penuh Timor Leste

Dalam kesempatan itu, Puan mengakui dalam pertemuan itu mereka turut membicarakan isu-isu politik terkini.

Namun Puan membantah jika dirinya mengajak Kaesang dan PSI bergabung mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024.

Puan mengatakan dirinya dengan putra bungsu Presiden Jokowi tersebut tidak saling menggoda, melainkan sama-sama memahami.

"Nggak saling menggoda, kita saling memahami," kata Puan usai pertemuan.

Puan menyebut Kaesang tak perlu digoda. Sebab sebagai ketum parpol, Kaesang sudah bisa memahami hal terbaik apa yang harus dilakukan.

"Nggak perlu digoda mas Kaesang sudah tahu harus melakukan apa yang terbaik," terang Puan.

Ia pun menerangkan bahwa berbeda pilihan dalam politik adalah hal wajar.

Baca juga: Viral Pidato Perdana Kaesang Pangarep Sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia PSI,Ini Makna

Terpenting menurut Puan, pasca bertanding para pihak yang berkompetisi perlu siap untuk bersanding demi mewujudkan Indonesia ke depan yang lebih baik dan maju.

"Apapun yang kami lakukan walau berbeda pilihan, kita akan siap bertanding namun juga siap bersanding setelah pemilu yang akan datang untuk bangun Indonesia ke depan lebih baik dan lebih maju," kata Puan.

Kaesang mengamini pernyataan Puan itu. Ia menyampaikan bahwa jika PDIP dan PSI punya perbedaan pilihan politik, maka tak perlu diisi dengan celaan.

"Saya rasa mbak Puan fair-fair aja, kalau mau dukung pasti kami sambut dengan tangan terbuka. Tapi kalau nggak ya kita harus saling yang kayak tadi saya bilang, nggak boleh mencela. Ataupun nanti kalau sudah pasca pemilu kita gotong royong lagi, balik lagi, karena semuanya balik lagi untuk negara," kata Kaesang. (tribun network/den/ibr/dod)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkini