KKB Papua

Meski Dihadang KKB Papua, Simon Petrus Lolos dari Moncong Senjata Api, Kisahnya Mengerikan

Penulis: Frans Krowin
Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LOLOS DARI SERANGAN – Simon Petrus, anggota Satpol PP Kabupaten Pegunungan Bintang, lolos dari maut saat diserang tiga anggota KKB Papua saat dirinya sedang dalam perjalanan menuju kantor. Peristiwa itu terjadi pada Selasa 19 September 2023.

POS-KUPANG.COM – Sungguh beruntung Anggota Satpol PP ( Satuan Polisi Pamong Praja ) Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan ini. Meski telah dihadang oleh anggota KKB Papua, ia malah lolos dari serangan.

Fakta tersebut kini viral di jagat maya. Kasus itu pun menjadi buah bibir  karena kejadian itu hampir tak pernah terjadi di daerah bergolak tersebut.

Bahwa pada Selasa 19 September 2023, Simon Petrus sedang dalam perjalanan menuju kantornya untuk bekerja sebagaimana hari-hari sebelumnya.

Ketika sudah di tengah jalan, tiba-tiba ia dihadang oleh tiga pria yang tidak dikenal. Sambil menenteng senjata api dan benda tajam, ketiga pria itu pun menghentikan langkah kaki  Simon Petrus.

Mulanya ketiga pria itu menanyakan kepada Simon Petrus hendak ke mana di pagi hari itu. Ia pun menjawabnya bahwa hendak ke kantor.

Mendengar jawaban tersebut, ketiga pria itu pun tak lagi berbasa basi. Pria yang menenteng senjata api langsung mengangkat senjata kemudian mengarahkannya ke bagian kepala korban.

Seketika Simon Petrus reflex, sehingga berhasil menepis tembakan  itu. Sejurus kemudian, ia pun balik menyerang ketiga pria yang persis berada di depannya.

Mengandalkan kelincahannya sebagai anggota Satpol PP, ia pun mencoba menghajar anggota Kelompok  Separatis Teroris tersebut.

Hanya dengan satu dua pukulan dan tendangan, Simon Petrus akhirnya mampu mengusir ketiga oknum bersenjata tersebut. Ia pun lolos dari maut yang nyaris merenggutnya.

Bahwa dalam insiden itu, Simon Petrus hanya terkena tembakan di daun telinganya. Ia juga sedikit terluka kena sabetan senjata tajam di bagian tulang rusuknya.

Simon Petrus lolos dari tembakan, karena senjata api yang digunakan anggota KKB Papua tersebut macet saat digunakan.

Melihat ketimpangan itulah, Simon Petrus langsung beraksi dengan melakukan serangan balik. Semua kemampuannya dikerahkan untuk melumpuhkan ketiga anggota KKB Papua tersebut.

Alhasil, ketika oknum pria tak dikenal itu pun lari tunggang langgang meninggalkan lokasi kejadian. KKB Papua yang awalnya sangat beringas, ternyata dengan mudah diberi pelajaran oleh Simon Petrus.

Pasca ketiga anggota KKB Papua itu melarikan diri, Simon juga meninggalkan tempat kejadian dan langsung menuju pos penjagaan Polri dan TNI di kompleks Gereja GBI.

Seusai membeberkan peristiwa yang dihadapinya pagi itu, ia pun diantar oleh aparat keamanan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Dilansir Pos-Kupang.Com dari Tribunpapua.com, Senin 2 Oktober 2023, peristiwa itu terjadi pada 19 September 2023 lalu, atau sehari setelah KKB Papua menembak mati anggota brimob atas nama Briptu Rudi Agung Ashari.

Sementara pada Selasa 19 September 2023, KKB Papua juga menembak armada penerbangan Trigana Air yang sedang melintas di wilayah Distrik Serambakon.

Baca juga: Sering Bikin Onar di Pegunungan Bintang, 5 Anggota KKB Papua Ini Dibungkam Selama-lamanya

Dengan demikian, pada hari itu, KKB Papua melancarkan dua aksi, yakni menembak pesawat tersebut dan berusaha menghabisi Simon Petrus, seorang anggota Satpol PP Kabupaten Pegunungan Bintang.

“Saat itu saya reflex sehingga tembakan itu bisa saya hindari. Tapi tembakan itu masih mengenai telinga saya sehingga terluka,” ungkp Simon saat dikunjungi Kepala Satgas Ops Damai Cartenz-2023, Kombes Pol Faizal Ramadhani di RSUD Oksibil, Minggu 1 Oktober 2022.

Pasca kejadian itu, katanya, ia juga merasakan sakit di bagian tulang rusuk. Saat dilihat ternyata rusuknya terkena sabetan benda tajam.

“Saya berpikir senjata mereka mengalami macet, sehingga tidak mengeluarkan amunisi dan saya bisa selamat sampai sekarang,” ujarnya.

Dirinya kemudian mengambil keputusan untuk melakukan perlawanan, sehingga 3 orang yang diduga anggota KKB Papua  langsung melarikan diri.

Melihat anggota KKB Papua itu lari masuk hutan, ia lantas melanjutkan perjalanan ke kantor.

Setelah situasi genting itu, ia buru-buru meninggalkan TKO dan melaporkan kasus tersebut ke pos penjagaan TNI Polri di area Gereja GBI.

“Dari kejadian yang dialami Simon Petrus ini, saya ingin menyampaikan bahwa KKB Papua yang memegang senjata api telah melanggar hukum nasional dan internasional,” tandas Faizal Ramadhani

Oleh karena itu, katanya, tak ada kompromi dengan KKB Papua. Komplotan itu  harus diberikan sanksi dengan tindakan tegas terukur.

"Saya berharap apa yang dilakukan KKB ini tidak diulangi lagi sehingga aktivas masyarakat bisa berjalan dengan aman dan damai," katanya.

Untuk diketahui, pada Sabtu 30 September 2023, lima anggota KKB Papua rontok dihajar prajurit TNI Polri. Lima oknum pria itu tewas ketika prajurit TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz mengambil tindakan tegas terukur.

Lima pria tersebut adalah pelaku sejumlah tindakan kriminal yang selama ini dilakukan di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang.

Selain menembak lima anggota KKB, Satgas Damai Cartenz juga menyita sebanyak tiga senjata api (senpi).

"Jadi Total 5 orang KKB berhasil dilumpuhkan dan 3 Senpi berhasil diamankan," kata Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Sabtu 30 September 2023.

Peristiwa adu tembak itu, katanya, terjadi di Kampung Mondusit, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang atau Pegubin.

Pasca insiden baku tembak yang menewaskan 5 anggota KKB Papua itu, suasana yang sebelumnya mencekam, kini berangsur-angsur pulih. Saat ini suasanya sudah normal kembali.

Menurut Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno, menjelaskan dalam kasus tersebut sejumlah barang bukti sudah disita.

Baca juga: Kampung Mondusit Jadi Saksi Anggota KKB Papua Tewas Ditembusi Timah Panas, Begini Kisahnya

Barang-barang yang disita dari lokasi kejadian, yakni satu pucuk senpi laras panjang jenis SS1 tanpa Lade, satu pucuk senpi laras panjang jenis USA NOUVES (varian M4), dan satu pucuk senpi pendek jenis FN.

Barang bukti lain yang juga telah diamankan, yakni satu bendera bintang kejora, ratusan butir amunisi, lima unit magazen dan beberapa alat komunikasi jenis HT (handy talky) dan handphone.  (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Berita Terkini