Pasien di RSUD Soe Meninggal Dunia

Direktur RSUD Soe Sebut Terbakarnya Masker Oksigen adalah Hal yang Janggal

Penulis: Adrianus Dini
Editor: Oby Lewanmeru
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JANGGAL - Direktur RSUD Soe dr. Erwin Leo menyampaikan soal meninggalnya pasien Vincensia Tamonob. dr. Erwin mengatakan terbakarnya masker oksigen yang terpasang pada pasien adalah hal yang janggal.

Usai memasang regulator dan hendak menghubungkan pada selang yang terhubung dengan masker oksigen, perawat bingung karena sudah tidak terlihat lagi selang tersebut. Saat dilihat, ternyata selang dan masker sudah berada di bawah lantai (di kolong tempat tidur Vincensia) dalam kondisi balon pada masker sudah terbakar.

Dirinya melanjutkan, saat perawat bertanya pada suami pasien bagaimana masker tersebut bisa terbakar, Manu (suami korban) menyebut jika api berasal dari tabung oksigen. 

"Tanpa berpikir panjang perawat bergegas pergi mengambil masker yang baru. Saat datang pasien sudah tidak bernyawa," tuturnya.

Perawat kemudian mengecek denyut nadi Vincensia ternyata sudah tidak ada lagi. Vincensia meninggal di ruangan tersebut dalam kondisi tertelungkup di atas tempat tidur.

Dijelaskan, di dalam ruangan tersebut terdapat pasien bersama 3 orang kerabatnya dan juga 2 orang petugas. 

 

Usai kejadian tersebut dikatakan Erwin, pihak RS melakukan pemeriksaan kembali pada tabung oksigen yang sempat digunakan Vincensia, ternyata oksigen dalam tabung tersebut masih tersisa 300 liter dari kapasitas 1500 liter.

Dikatakan, Pihak RSUD Soe juga bertanya pada beberapa pasien dan kerabat pasien yang dirawat dalam kamar yang sama dengan Vincensia. Namun mereka mengaku tidak mendengar ada teriakan apa pun seandainya ada kebakaran tabung oksigen.

“Dalam kamar yang ditempati korban, ada 3 pasien lain. Kita sudah tanya mereka apakah ada dengar korban atau kerabat korban teriak karena ada kebakaran, mereka mengaku tidak mendengar,” paparnya.

dr. Erwin melanjutkan, pihak RSUD Soe, sudah menunjuk pengacara untuk menangani proses hukum insiden tersebut. Pihak RS berencana akan melaporkan insiden tersebut ke Polres TTS guna mengungkap penyebab insiden tersebut.

“Kami sudah tunjuk pengacara dan kami akan segera laporkan insiden ini ke Polres TTS. Biar pihak kepolisian yang akan mengungkap kasus ini. Ini menyangkut nama baik lembaga. Oleh karena itu kebenaran kasus ini harus terungkap,” ujarnya. (din)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini