“Lukashenko secara rutin berusaha untuk menggambarkan dirinya sebagai pemimpin yang berdaulat meskipun Rusia saat ini secara de facto menduduki negara tersebut [Belarus], dan dia mungkin berharap untuk mencegah khalayak domestik melihat pembunuhan Prigozhin yang dilakukan Putin sebagai pembatalan sepihak Kremlin terhadap perjanjian yang dia [Lukashenko] buat dengan Wagner,” kata ISW.
“Lukashenko kemungkinan besar berharap untuk menggarisbawahi kesepakatan awal, dan kedatangan Wagner di Belarus sebagai contoh kemampuannya untuk membuat keputusan keamanan tingkat tinggi di luar perintah Kremlin,” tambah ISW.
(aljazeera.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS