POS-KUPANG.COM – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri akhirnya memecat Budiman Sudjatmiko, salah satu elit PDIP yang secara terang-terangan mendukung Prabowo Subianto sebagai Kandidat Presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Pemecatan Budiman Sudjatmiko secara tidak dengan hormat itu, dibuat secara tertulis dalam surat resmi PDIP, kemudian dikirim langsung ke alamat tempat tinggalnya. Surat tersebut ditandatangani langsung oleh putri Proklamator Kemerdekaan RI Bung Karno, Megawati Soekarnoputri.
Dengan surat tersebut, maka secara resmi Budiman Sudjatmiko yang selama ini menyandang predikat sebagai Politisi PDIP, dinyatakan tidak lagi menjadi kader Partai Banteng Moncong Putih.
Pemecatan sosok aktivis itu, merupakan buntut dari pembangkangan Budiman terhadap perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri, untuk memenangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang.
Pembangkangan Budiman Sudjatmiko itu ketika ia secara terang-terangan mendatangi kediaman Prabowo Subianto dan tak lama berselang ia mendeklarasikan gerakan Prabowo Budiman Bersatu atau Prabu untuk memenangkan Menteri Pertahanan RI itu pada Pilpres 2024 mendatang.
Prabowo Subianto merupakan Kandidat Presiden yang akan diusung oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau Koalisi KIR. Koalisi tersebut beranggotakan empat partai politik, yakni Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar dan PAN (Partai Amanat Nasional).
Sementara dalam Pilpres 2024 mendatang, PDIP telah memutuskan mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Pasca deklarasi tersebut, Ganjar Pranowo kemudian didukung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Perindo.
Lantaran Budiman Sudjatmiko adalah Kader PDIP namun lebih memilih Prabowo Subianto, sehingga ia pun secara pribadi mendatangi kediaman Prabowo Subianto kemudian mendeklarasikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Alhasil, para elit PDIP dan Megawati Soekarnoputri meradang sehingga akhirnya memutuskan memecat Budiman Sudjatmiko dari keanggotaan partai tersebut.
Lantaran sudah dipecat dari partai berlambang banteng itu, maka Budiman Sudjatmiko yang juga anggota Fraksi PDIP di DPR RI tersebut, berkemungkinan akan dilengserkan dari gedung DPR RI.
PDIP berpeluang segera melakukan pergantian antarwaktu terhadap yang bersangkutan. Karena Budiman bukan lagi mewakili PDIP di lembaga perwakilan rakyat tersebut.
Untuk diketahui, Budiman Sudjatmiko memilih memberi dukungan kepada Prabowo Subianto ketimbang Ganjar Pranowo. Padahal Ganjar merupakan calon resmi yang diusung oleh PDIP.
Apalagi Megawati telah memberikan perintah kepada semua kader partai yang tersebar di seluruh Indonesia, untuk memenangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang.
Namun yang dilakukan Budiman justeru sebaliknya. Ia bukan mengamankan perintah partai tetapi membelok haluan dengan mendukung Prabowo Subianto. Bahkan ia secara terang-terangan mendeklarasikan dukungan kepada menteri berkinerja terbaik di Kabinet Indonesia Maju tersebut.
Baca juga: Merespon PDIP Soal Ngemis Jadi Menteri, Budiman Sudjatmiko Sebut Nama Pratikno dan Presiden Jokowi
Prabowo akan maju ke Pilpres 2024 dengan didukung empat partai politik yang saat ini telah bergabung dalam
Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau Koalisi KIR. Empat partai politik tersebut, yakni Gerindra, PKB, Golkar dan PAN.
Surat pemecatan Budiman dikirim PDIP melalui kurir. Surat tersebut tidak diterima langsung oleh Budiman melainkan diterima puterinya.
Saat itu Budiman sedang tidak berada di rumah, sehingga surat itu pun diterima oleh sang putri. Surat itu kemudian difoto lalu dikirim ke Budiman. Aktivis 1998 ini telah menerima surat pemecatan tersebut.
"Sudah, sudah (menerima). Iya benar (pemecatan)," kata Budiman saat dihubungi Kompas.com, Kamis malam.
Budiman menjelaskan bahwa surat itu ditandatangani oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.
Ia menuturkan, surat itu diterima oleh puterinya dan langsung dikirimkan kepadanya melalui sebuah foto.
"Diterima oleh puteri saya yang kebetulan waktu kecil dikasih nama oleh Ibu Megawati," ujar Budiman seraya terbata.
Mantan aktivis Pro Demokrasi itu tidak berkomentar panjang terkait surat pemecatan yang diterimanya.
Ia hanya mengatakan bahwa surat itu menjadi penanda salah satu episode hidupnya sebagai manusia politik.
"Enggak ada komentar. Saya cuma mau bilang bahwa saya sudah menerima suratnya dan terima kasih untuk semuanya," ucap dia.
"Ini adalah akhir dari satu episode dalam hidup saya dan saya tentu akan memulai episode berikutnya, bagian dari perjalanan panjang saya sebagai manusia politik sejak saya remaja," sambung Budiman.
Sebelumnya PDI-P memberikan opsi kepada Budiman, yaitu antara dipecat dari partai atau mengundurkan diri.
Pada Senin kemarin 21 Agustus 2023, DPP PDI-P berencana memberikan sanksi pada Budiman.
Namun hal itu tidak jadi dilakukan karena DPP tengah fokus membahas elektabilitas Ganjar yang sedang meningkat dilihat dari dua hasil survei nasional, yaitu Indikator Politik dan Litbang Kompas.
Hasto Kristiyanto di Yogyakarta beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa DPP PDI-P akan mengirimkan surat kepada Budiman.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko Dibilang Sakit Hati, Pernah Minta Jatah Menteri Tapi Ditolak Sekjen PDIP
Rupanya apa yang disampaikan oleh Hasto Kristiyanto kini menjadi kenyataan. Surat itu sudah dikirim PDIP langsung ke alamat rumahnya Budiman. Surat itu bahkan diterima oleh putrinya.
Dengan surat pemecatan tersebut, maka saat ini Budiman tak lagi menjadi kader PDIP. Nama Budiman telah dicoret dari daftar nama para kader PDIP se-Indonesia. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS