Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Pemerintah Daerah Kabupaten TTS melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) terus berupaya bekerja lintas sektor dan berkolaborasi dengan setiap pihak yang menaruh kepedulian untuk menanggulangi persoalan masyarakat kabupaten TTS.
Hal ini diungkapkan Kadis PMD Kabupaten TTS, Christ Tlonaen saat menerima kunjungan silaturahmi Pemimpin Redaksi Pos Kupang, Hasyim Ashari bersama tim di ruang kerjanya, Rabu, 2 Agustus 2023.
Christ menjelaskan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang beribukota Soe memiliki wilayah administrasi meliputi 32 Kecamatan, 266 Desa dan 12 Kelurahan yang tersebar di seluruh daratan TTS.
Baca juga: Jadwal Pemilihan Kades di TTS Dimundurkan, Araksi Minta Penjelasan Dinas PMD TTS
"Pada prinsipnya kita mengajak pemerintah desa masing-masing untuk menjalankan tugas pelayanan dengan menyasar persoalan yang sementara kita hadapi bersama, seperti masalah stunting, rabies, kemiskinan ekstrim dan ketahanan pangan," ujarnya.
Dalam mengatasi setiap kondisi yang ada dikatakan pria yang mengaku pernah bertugas di Timor Leste ini, pihaknya terbuka dengan pihak mana saja yang ingin menuntaskan setiap persoalan yang dihadapi daerah ini.
"Kita selalu terbuka dengan setiap pihak yang memiliki perhatian terhadap kondisi masyarakat. Dalam hal ini kita terbuka dengan LSM atau pihak mana saja yang memiliki kepedulian terhadap kemajuan masyarakat TTS," tuturnya.
Baca juga: Dukung Bank NTT Jadi Bank Devisa, Total Penyertaan Modal Kabupaten TTS Capai 100 Miliar Lebih
Melihat kondisi keuangan yang terbatas kata Christ, kerja kolaborasi adalah poin yang tidak boleh disepelekan.
"Kolaborasi ini penting mengingat anggaran yang ada tentunya terbatas. Untuk alokasi anggaran dana desa sesuai Permendes 8 tahun 2022, semuanya sudah diarahkan pada prioritas secara berjenjang. Kita memperhatikan persoalan stunting, kemiskinan ekstrim dan juga ketahanan pangan. Semua itu dimasukan dalam perencanaan. Belum lagi kemarin ada masalah rabies yang melanda Kabupaten ini," paparnya.
Dirinya menyebut Pemda menginginkan agar masalah-masalah tersebut dapat terurai dengan kerja kolaborasi.
"Terhadap kondisi-kondisi itu, kita membuka ruang seluas-luasnya bagi teman-teman LSM dan pihak mana saja yang ingin mendukung Pemerintah dalam pengentasan persoalan-persoalan tersebut," imbuhnya.
Baca juga: Beri Pencerahan terkait Pengelolaan Dana Desa, Kejari TTS Gelar Penerangan Hukum
Dia menyebut setiap kondisi yang ada dipetakan sesuai dengan skala prioritas.
"Kita petakan setiap kondisi yang menjadi prioritas untuk kemudian diatasi dengan melihat kondisi dana desa ataupun dari APBD 2. Pada prinsipnya pemerintah harus ada dalam setiap sel atau aspek kehidupan masyarakat," katanya.
Kondisi geografis kabupaten TTS yang menjadi tantangan tersendiri bagi pihaknya dalam menjalankan tugas sebut Christ, tidak mengurangi semangat kerja kolaborasi untuk membantu masyarakat.
"Dengan kondisi geografis di kabupaten TTS tentu kita hadapi pula banyak tantangan, tetapi hal itu perlu kita atasi dengan baik," imbuhnya.
Baca juga: Pemda TTS Targetkan Angka Stunting Turun hingga 14 Persen di Tahun 2024