POS-KUPANG.COM – Setelah dilantik menjadi Perdana Menteri Timor Leste oleh Presiden Ramos Horta, Xanana Gusmao kini menghadapi tekanan yang sangat berat. Masalahnya, adalah mayoritas rakyat di negara itu hidup di bawah standar kemiskinan.
Masalah kemiskinan inilah yang menjadi tantangan utama bagi Xanana Gusmao, dalam memimpin pemerintahannya di bawah pengawasan Presiden Ramos Horta.
Untuk diketahui, Xanana Gusmao yang merupakan pejuang kemerdekaan Timor Leste, telah dilantik menjadi Perdana Menteri di negara itu pada Sabtu 1 Juli 2023.
Xanana dilantik setelah partainya CNRT memenangkan pemilihan parlemen pada bulan Mei lalu. Dalam pemilu itu, CNRT mengungguli perolehan suara dari rivalnya, yakni Fretelin.
Dikutip Pos-Kupang.Com dari Kompas TV sebagaimana laporan Associated Press pada Minggu 2 Juli 2023, bahwa pemerintahan Xanana Gusmao saat ini merupakan pemerintahan hasil antara dua partai.
Dua partai yang berkoalisi dalam pemerintahan baru di Timor Leste saat ini, adalah Partai CNRT yang dipimpin Xanana Gusmao dan Partai Demokrat.
Dalam pemilihan bulan Mei lalu, Partai CNRT meraih 41 persen suara sehingga merebut 31 dari 65 kursi di Parlemen Nasional.
Jumlah tersebut hanya sedikit di bawah 33 kursi yang diperlukan untuk meraih mayoritas mutlak. Oleh karena itu, Xanana Gusmao setuju membentuk pemerintahan koalisi dengan Partai Demokrat yang memperoleh enam kursi.
Pasca pelantikan itulah, Xanana Gumao kini dihadapkan pada persoalan berat. Persoalannya, adalah ketimpangan ekonomi di negara itu semakin tak terkendali.
Dari 1,5 juta penduduk Timor Leste, hampir 42 persen diantaranya adalah rakyat yang hidupnya di bawah garis kemiskinan.
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperkirakan setiap 1.000 bayi yang lahir di Timor Leste, 42 di antaranya akan meninggal sebelum ulang tahun kelima. Akar masalahnya, adalah bayi-bayi itu kekurangan gizi.
Untuk tantangan itulah, Xanana Gusmao berjanji akan mengurangi kemiskinan di negaranya melalui rencana pengembangan strategis pemerintahnya.
Untuk itu ia menegaskan pentingnya rekonsiliasi nasional dan persatuan untuk mencapai tujuan pembangunan sebagaimana yang diharapkan semua komponen di negara itu.
"Saya berjanji akan menjalankan tugas yang dipercayakan oleh rakyat kepada saya dan membawa kemakmuran bagi rakyat Timor Leste melalui program-program pemerintah," ujar Xanana saat dilantik oleh Presiden Ramos Horta.
Ia juga berjanji akan memberikan kesempatan bagi pemerintah daerah untuk merancang program pembangunan mereka sendiri, termasuk program-program yang meningkatkan layanan kesehatan bagi ibu dan anak.
Untuk diketahui, saat ini Xanana Gusmao berusia 77 tahun. Ia kembali ke tampuk kekuasaan setelah sempat meninggalkan dunia pemerintahan hampir satu decade terakhir.
Xanana merupakan presiden pertama Timor Leste yang sempat berkuasa di tahun 2002 hingga 2007. Xanana juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri tahun 2007 dan 2015.
Setelah turun dari takhta di tahun 2015, Xanana menyatakan bahwa akan menyerahkan kepemimpinan itu kepada generasi muda.
Namun selama hampir satu decade tersebut, masyarakat setempat memperlihatkan ketidakpuasan mereka terhadap pemerintahan di negara itu. Masyarakat juga tak puas terhadap kepemimpinan oleh Front Revolusioner untuk Timor Leste Merdeka Fretilin.
Atas ketidakpuasan itulah, masyarakat kembali menjatuhkan pilihan pada Partai CNRT yang dipimpin Xanana Gusmao. Melalui Xanana-lah rakyat menginginkan perubahan ekonomi di negara itu.
Untuk diketahui, Timor Leste memiliki populasi muda yang signifikan, di mana 65 persen penduduk di negara itu berusia di bawah 30 tahun. Namun saat ini Timor Leste termasuk negara paling miskin di dunia.
Lebih dari dua dekade setelah memperoleh kemerdekaan resmi pada tahun 2002, masih terdapat kekurangan infrastruktur dasar, termasuk pasokan listrik yang handal dan jalan-jalan beraspal di daerah pedesaan.
Lantas apa harapan publik terhadap Xanana Gusmao, pemimpin kharismatik yang kini berusia 77 tahun? Begini kata warga.
"Ia punya karisma dan pengalaman sebagai seorang pemimpin," kata seorang warga Dili, Joao Agustino Sarmento, tentang Xanana.
"Namun kami ingin melihat dia melakukan perubahan yang lebih signifikan dengan pemerintahan barunya untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran yang masih dihadapi negara kita," sambungnya.
Baca juga: Presiden Ramos Horta Puji Taur Matan Ruak Dihadapan Xanana Gusmao: Anda Bertangan Dingin
Transisi Timor Leste menuju demokrasi menghadapi berbagai kesulitan, di antaranya kemiskinan yang massif, pengangguran, dan korupsi.
Selama menjadi negara dalam 21 tahun terakhir, ekonomi negara ini sangat bergantung pada pendapatan minyak lepas pantai yang semakin menurun. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS