Terpisah, Menteri BUMN Erick Thohir mengakui bahwa arus kas InJourney saat ini dalam keadaan negatif. Salah satunya karena pendapatan dari bandara-bandara yang merupakan anggota holding InJourney anjlok saat pandemi Covid-19.
Baca juga: Dari MotoGP Mandalika Pebalap Marc Marquez Kembali Alami Diplopia Saat Perjalanan Pulang ke Spanyol
"Cashflow InJourney ada yang memang negatif saat Covid-19. Tapi kan ada konteks lain (terkait) cashflow yaitu pengembangan wilayah Mandalika," kata Erick Thohir dalam rapat dengar pendapat Komisi VI DPR, Kamis 15 Juni.
Di tengah tekanan operasional bandara yang dikelola di bawah InJourney akibat pandemi, menurut Erick Thohir InJourney juga mendapat penugasan mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Menjalankan penugasan tersebut, di Mandalika banyak dibangun infrastruktur, salah satunya untuk ajang MotoGP dan WSBK.
Di masa pandemi Covid-19, kata Erick Thohir, hanya dua bandara yang sudah mulai bangkit yaitu di Bali dan Jakarta. Sementara bisnis 70 persen bandara sisanya belum kembali normal. Karenanya, anggota holding InJourney di sektor aviasi belum bisa membantu membiayai proyek infrastruktur di Mandalika saat itu.
"Nah tidak mungkin cashflow ini menggendong anak usaha InJourney lainnya seperti di Mandalika, yaitu percepatan infrastruktur di Mandalika. Itulah kenapa pendanaan itu dilakukan," kata dia. (tribun network/ism/dod)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS