Berita NTT

Ikan Kembung dan Tembang Sumbang Inflasi di NTT 4,20 Persen pada Mei 2023 Kalahkan Inflasi Nasional 

Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema
Editor: Oby Lewanmeru
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

IKAN - Seorang penjual di Pasar Ikan Oeba Kota Kupang mengangkat ikan tuna besar.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ikan Kembung dan Tembang menyumbangkan inflasi di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 4,20 persen pada Mei 2023 mengalahkan inflasi Nasional.

Secara tahunan inflasi gabungan di Provinsi NTT sebesar 4,20 persen (yoy) masih lebih tinggi dibandingkan inflasi Nasional dan Balinusra yang masing-masing tercatat sebesar 4,00 persen (yoy) dan 4,05 persen (yoy).

Deflasi yang lebih dalam pada bulan Mei 2023 tertahan oleh inflasi pada sebagian komoditas, di antaranya ikan kembung 0,13 persen, ikan tembang 0,6 persen, rokok putih 0,03 persen, jeruk nipis 0,03 persen dan rokok kretek filter 0,02 persen.

Baca juga: Kendalikan Inflasi, Pemda TTS Gelar HLM TPID dan TP2DD

"Kenaikan beberapa jenis ikan seperti ikan tembang dan ikan tuna terjadi seiring dengan hasil tangkapan nelayan untuk ikan jenis tersebut yang tidak sebanyak bulan sebelumnya," ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (KPwBI NTT), S. Donny H. Heatubun pada Senin, 12 Juni 2023.

Selain itu, kenaikan harga rokok putih dan rokok kretek filter menyesuaikan kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) juga menjadi penahan laju deflasi.

Selanjutnya, dari tiga kota pengukuran inflasi di Provinsi NTT, seluruhnya mengalami deflasi Kota Kupang mengalami defiasi terdalam yakni sebesar 0,79 persen (mtml dikuti oleh Maumere dan Waingapu yang masing-masing mencatat deflasi tipis sebesar 0,05 persen (mtm) dan 0,03 persen (mtm) Adapun secara tahunan, Maumere mencatat inflasi tertinggi yakni sebesar 4,90 persen (yoy), diikuti oleh Kota Kupang sebesar 4,16 persen (yoy) dan Waingapu sebesar 3,80 persen (yoy).

Baca juga: Tingginya Harga Beras Picu Kenaikan Inflasi 3 Kota di NTT, Lebih Tinggi dari Nasional 

Berdasarkan rilis data BPS Provinsi NTT, pada Mei 2023 gabungan 3 kota IHK di Provinsi NTT tercatat mengalami deflasi sebesar 0,64 persen (mtm), lebih dalam dibandingkan deflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,05 persen (mtm) serta lebih rendah dari rata-rata bulan Mei dalam 3 tahun terakhir yang mengalami inflasi sebesar 0,36 persen (mtm) Tingkat inflasi IHK tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan Nasional dan Balinusra yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 0.09 persen (mtm), dan 0.12 persen (mtm). 

Dilihat dari sumbernya sumbangan deflasi terbesar berasal dari kelompok komoditas transportasi yang mengalami deflasi sebesar 4,66 persen (mtm). 

Hal tersebut terutama disumbang oleh tarif angkutan udara Normalisasi permintaan masyarakat pasca periode libur cuti bersama HBKN Idul Fitri khususnya pada rute antar provinsi menjadi faktor utama deflasi angkutan udara. Selain itu, menurunnya harga avtur Pertamina turut menjadi pendorong penurunan harga. (dhe)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS 

 

Berita Terkini