Berita Rote Ndao

DPR RI Ansy Lema Gelar Bimtek Pemeliharaan Alsintan Dukung Produktivitas Pangan di Rote Ndao

Penulis: Mario Giovani Teti
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BIMTEK - DPR RI Komisi IV, Ansy Lema menggelar bimbingan teknis secara daring tentang pemeliharaan alat mesin pertanian untuk mendukung produktivitas pangan di Kabupaten Rote Ndao. Aula Narwastu Home Stay, Lobalain. Senin, 05 Juni 2023.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, BA'A - Anggota DPR RI Komisi IV, Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema menggelar bimbingan teknis pemeliharaan alat mesin pertanian untuk mendukung produktivitas pangan di Kabupaten Rote Ndao. 

Bimtek tersebut dilaksanakan di aula Narwastu Home Stay, Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain,
Senin, 05 Juni 2023.

Adapun bimtek ini dilakukan atas kerja sama Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian dengan Anggota DPR RI Komisi IV.

Turut hadir langsung dari Kementan mewakili Menteri Pertanian Prof. Dr  H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH yakni Direktorat Perlindungan dan Penyediaan Lahan, Hapsoro Aditya, Ermit Jagi Habibi, Daniel Maranata,  M. Sulaeman dan Anda Sunanda.

Baca juga: Umat Katolik Paroki Santo Kristoforus Baa Rote Ndao Rayakan Pentakosta dan Syukur Panen

Hadir pula Ery Sugiyanto, Seno Pati Wardana, Yulie Berdikarini, Klara Apriyani dan Syarach Syahfira.

Sementara itu, turut hadir Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Rote Ndao yang diwakili oleh Staf Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, Reymor Makandolu.

Juga hadir Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Rote Ndao sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Rote Ndao, Deni Moy.

Kemudian, hadir Pemateri Bimtek, Marthen Leonard Ressie SP., M.Si (Balai Besar Pelatihan Peternakan Noelbaki).

Peserta bimtek sebanyak 75 orang  petani dan penyuluh pertanian di Kabupaten Rote Ndao.

Hadir secara daring, Ansy Lema mengucapkan terima kasih kepada tim Direktorat Perlindungan dan Penyediaan Lahan Ditjen PSP yang telah jauh jauh datang dari Jakarta ke kampung halamannya, NTT, di Kabupaten Rote Ndao.

Baca juga: Ketua MK Anwar Usman Kunjungi Rote Ndao: NTT Itu Nikmat Tiada Tara

"Saya juga mau mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Rote Ndao yang telah berkenan bersinergi selama ini dalam berbagai program pemberdayaan petani, juga pada acara hari ini," ucap Ansy.

Dirinya menerangkan, Komisi IV DPR RI adalah komisi kerakyatan, komisi wong cilik, Komisi yang sangat cocok dengan Provinsi NTT. 

Karena bagi Ansy, Provinsi NTT adalah wilayah yang memiliki potensi besar di bidang pertanian, peternakan, kelautan-perikanan.

Ironisnya, kata dia, data BPS menunjukkan bahwa realitas kemiskinan di NTT adalah kemiskinan petani, peternak, dan nelayan kecil.

"Maka, sejak berada di Komisi IV, saya secara sadar mengubah sebutan negatif tentang NTT, dari Nanti Tuhan Tolong, Nusa Tak Terurus menjadi Nelayan, Ternak Tani," terang Ansy. 

Ditegaskannya, masa depan NTT ada di tiga sektor tersebut. Pariwisata sebagai penggerak utama (prime mover) di tiga sektor itu.

Baca juga: Pemkab Rote Ndao Perpanjang MoU Jaminan Sosial bagi Pekerja TKD dan Perangkat Desa

Politisi PDI Perjuangan ini mengisahkan, sejak dilantik sebagai wakil rakyat NTT di Senayan, Jakarta, Kabupaten Rote Ndao menjadi salah satu kabupaten yang menjadi perhatian dirinya, karena termasuk dalam kategori kabupaten perbatasan, beranda depan NKRI.

"Sebagai kader PDI Perjuangan, kami selalu diingatkan oleh ketua umum kami, Ibu Megawati Soekarnoputri untuk membangun Indonesia dari pinggir. Membangun dari beranda paling depan, paling luar," ungkap Ansy.

Terkait dengan bimtek hari ini, dirinya ingin menegaskan lagi bahwa ia terus memperjuangkan alsintan pra dan pasca panen bagi petani di NTT, petani di Rote Ndao.

"Melalui bantuan alsintan dan program-program pemberdayaan, saya berharap bisa terus mengembangkan potensi pertanian di Rote Ndao," ucap Ansy.

Lebih lanjut kata dia, saat ini, mekanisasi pertanian modern berkelanjutan mendorong penggunaan alsintan untuk memudahkan kerja serta menghemat waktu dan tenaga para petani NTT. 

Karena itu, dirinya selalu mendorong serta memperjuangkan penggunaan alsintan pra maupun pasca panen dalam rapat di Senayan.

Para petani, menurut Ansy, perlu dibantu alsintan agar meningkatkan produktivitas pangan. Sangat kasihan jika menggunakan tenaga manual. 

"Karena itu sering saya katakan, rakyat tidak malas/tidur. Negara yang tidur. Tidak memberikan alsintan. Maka negara harus memberikan alsintan. Karena mekanisasi pertanian melalui alsintan tidak hanya digunakan pada lapangan atau lahan pertanian (on farm), tetapi juga pada kegiatan pasca panen pengolahan untuk mendukung produktivitas pangan," pungkas Ansy.

Masih kata dia, salah satu masalah penting setelah pemberian alsintan adalah pemeliharaan alsintan agar tidak cepat rusak.

"Setiap kali dalam penyerahan alsintan, saya selalu menegaskan, mesin yang tidak dirawat akan cepat rusak. Jika alsintan sudah memperlihatkan rusak ringan, tapi tidak dilakukan perbaikan, maka rusak ringan ini akan menjadi rusak berat," tegas Ansy. (Rio)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
 

Berita Terkini