POS-KUPANG.COM - Lantaran tak ada kedekatan historis dengan Depok, Putra Sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka tak setuju jika adiknya, Kaesang Pangarep, maju dan bertarung dalam Pilkada di Depok.
Gibran yang juga Wali Kota Solo mengungkapkan hal tersebut, menyahuti fakta politik terbaru yang memperlihatkan sebuah baliho besar bergambar wajah Kaesang Pangarep terpampang di Depok, Jawa Bawat.
Baliho itu dipasang lantaran Kaesang Pangarep kini digadang-gadang oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk maju sebagai calon Wali Kota Depok.
Gibran mengatakan dirinya lebih setuju jika sang adik tidak mencalonkan diri di Depok, karena tidak punya kedekatan historis dengan wilayah tersebut.
Putra Sulung Presiden Jokowi itu mulanya meminta awak media untuk menanyakan perihal baliho itu kepada Kaesang. Maksudnya agar wacana tentang Pilkada Depok itu bisa terjawab.
"Yo takono Kaesang (ya tanyakan Kaesang)," kata Gibran kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis 1 Juni 2023.
Mengenai kedekatan Kaesang dengan PSI sampai balihonya dipasang di Depok, Gibran juga meminta menanyakan ke PSI. Pasalnya, ia tidak tahu soal itu. "Takon PSI ya. Nggak tahu aku," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Gibran juga mengatakan sepakat dengan pernyataan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ( Partai Keadilan Sejahtera ), Hidayat Nur Wahid, yang menyarankan agar Kaesang maju Pilkada di Solo ketimbang di Depok.
Baca juga: Kaesang Pangarep Digadang-Gadang Maju ke Pilkada Depok, Begini Respon Hidayat Nur Wahid
"Wis bener kuwi (sudah benar itu). Sudah bener itu sarannya PKS. Saya setuju dengan PKS," kata suami Selvi Ananda.
Gibran memberikan alasannya sepakat dengan saran PKS karena Kaesang bukan merupakan warga Depok.
"Ya logis saja karena bukan orang Depok. Kecuali kalau Kaesang dari kecil tinggal di Depok, sekolah di Depok, ya itu monggolah ya," ucap Gibran.
Disinggung mengenai ayahnya pernah menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta, jelas Gibran Jakarta kebanyakan warganya adalah pendatang. Berbeda dengan Depok.
Meski demikian, ayah Jan Ethes Srinarendra menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat.
"Tapi terserah warga kok yang memilih. Bukan saya yang memutuskan. Tapi kali ini saya setuju dengan PKS. Jangan di Depok," ungkap dia.
Baca juga: 5 Kandidat dari PKS yang Bakal Jadi Lawan Kaesang Jika Maju di Pilkada Depok
Jika ditelusuri sebelumnya, dukungan kepada Kaesang ini pertama kali digaungkan oleh relawan Ganjar Pranowo (GP) Center.
Melalui akun Twitter-nya, Sekretaris Jenderal GP Center memajang foto Kaesang disertai kalimat dukungan pada Maret lalu.
Sinyal itu langsung ditangkap oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Depok.
Baliho wajah Kaesang sudah terpampang di daerah Margonda sebagai bentuk keseriusannya mendukung Kaesang menjadi Wali Kota Depok.
Dikutip dari Kompas.com, menurut Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok Icuk Pramana, inisiasi pengusungan nama Kaesang bukan tanpa pertimbangan.
Bahkan, DPD PSI Kota Depok sudah mengerahkan komponen politik yang ada di sana fokus untuk pemenangan Kaesang.
"Kami ini kemarin sudah coba dorong beberapa nama sebetulnya lewat rembuk rakyat. Yang responsnya positif itu Kaesang. Kami juga sempat kaget," ucap Icuk saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu 31 Mei 2023.
Jika menilik peta politik di Depok, kemenangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok 2020 telah membuat PKS sukses menempatkan usungannya di kursi wali kota hingga empat periode.
Kendati partai oposisi sudah mendominasi sekitar 20 tahun, PSI tak gentar mengusung nama baru.
Baca juga: Gibran Rakabuming Raka Ditemui Para Pejabat Negara, Ada Prabowo Subianto juga Airlangga Hartarto
Bahkan Icuk menolak anggapan PKS telah mendominasi Depok selama 20 tahun.
"Yang menguasai Depok selama 20 tahun itu golput (golongan putih). Warga Depok tidak mau memilih karena orangnya itu-itu lagi, tidak kenal calon, atau calonnya tidak bagus. Jadi, golput yang selama ini menang," ucap Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok Icuk Pranama. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS