Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Rabu 24 Mei 2023, Menang Tapi Berduka

Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Raja Daud. Renungan Harian Kristen Rabu 24 Mei 2023, Menang Tapi Berduka.

Pada hari itulah kemenangan menjadi perkabungan bagi seluruh tentara. ~ ayat 2 ~

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen, Rabu 24 Mei 2023 dengan judul Menang Tapi Berduka, merujuk pada Kitab 2Samuel 19:1-8. 

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Mei dan Juni 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

Kemenangan layak dirayakan dengan penuh sukacita. Tetapi, para tentara Daud yang menang, pulang dari medan perang tanpa suara, seperti orang-orang kalah.

Raja Daud sendiri menangis dan bersusah hati karena lawannya yang kalah dan mati di medan perang adalah anaknya sendiri.

Susah hati Daud sebagai seorang ayah Absalom yang mati adalah wajar. Tapi ia juga adalah raja yang wajib menyambut para tentara dan merayakan kemenangan. Sikapnya membuat kemenangan perang tidak berarti sama sekali.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 23 Mei 2023, Tugu Peringatan

Suasana di Yerusalem menjadi suasana perkabungan. Peran Daud sebagai seorang raja dan panglima perang, semakin luntur. Keutamaan bangsa semakin tergeser oleh perasaan pribadi.

Yoab yang memimpin tentara Daud mengalahkan Absalom dan para pemberontak menjadi marah terhadap sikap Daud.

Tentu saja ia memaklumi duka hati Daud, namun ia tidak boleh mengabaikan wibawa sebagai raja yang wajib berterima kasih kepada para tentara yang sudah berjuang demi keselamatan Daud, keluarganya dan seluruh Yerusalem, serta berhasil pulang membawa kemenangan.

Sikap Daud dipandang oleh Yoab telah mempermalukan semua tentara, kemenangan perang seakan sebuah kesalahan.

Perkataan Yoab sangat menusuk hati, “engkau telah mencintai satu orang yang membencimu dan membenci semua orang yang mencintaimu”.

Situasi politik yang kacau akan lebih buruk dari pemberontakan Absalom, jika Daud tidak segera bangkit dari perkabungan. Daud akhirnya bangkit dari kedukaannya dan keadaan menjadi tenang.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 22 Mei 2023, Ancaman Dalam Keluarga

Langkah Iman

Kita tak perlu membenturkan antara perasaan pribadi dengan tanggung jawab publik, manakah yang harus didahulukan.

Seorang pemimpin harus sadar bahwa setiap tindakannya memberi pengaruh besar bagi banyak orang.

Perasaan pribadi dapat memberi pengaruh buruk dan dianggap ia lebih mencintai lawan dan membenci kawan.

Ada saatnya kita membutuhkan orang seperti Yoab. Dengan disiplin militernya yang tinggi, walau terkesan kasar, mampu menyadarkan kita saat terhanyut dalam emosi dan membahayakan sesama.

Duka hati bisa datang kapan saja, tetapi bangkit dari kedukaan adalah pilihan bijak, demi melanjutkan hidup bersama orang lain yang masih ada. Amin! (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkini