Hal itu diungkapkan Ganjar Pranowo dalam konsolidasi kader PDIP di Youth Center Sport, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu 14 Mei 2023 seperti dikutip Tribunnews.com.
Kehadiran Ganjar dalam rangka menguatkan dukungan masyarakat di Jawa Barat bersama DPD PDIP Jawa Barat
Ganjar mengajak kepada kader dan simpatisan PDIP untuk bersama-sama dan bahu-membahu memenangkan PDI Perjuangan di Pemilu 2024.
Dalam kesempatan tersebut pun, Ganjar mendorong para kader untuk memaksimalkan dukungan di wilayah-wilayah yang pada saat Pilpres 2014 dan 2019 capaian suara Presiden Joko Widodo atau Jokowi kurang optimal.
Apalagi Jawa Barat menjadi lumbung suara Prabowo Subianto baik di tahun 2014 dan 2019. Namun kata Ganjar Pranowo, di tahun 2019 suara Jokowi naik di Jawa Barat meski masih kalah dengan Prabowo Subianto.
Kenaikan itu menurut Ganjar karena capaian kerja Jokowi selama lima tahun menjadi Presiden.
"2014 Pak Jokowi unggul di 5 kabupaten kota. Kalau saya salah dikoreksi ya. Pak Prabowo yang saat itu masih berkompetisi itu unggul di 22 kabupaten. Apa artinya, peta itu sudah terbayangkan oleh kita yang mana mesti kita datangi," ujar Ganjar dalam pidatonya.
"Pak Jokowi saat itu mendapatkan 9,45 juta suara kurang lebih 40,33 persen, Pak Prabowo mendapatkan 13,99 juta suara, ekuivalen dengan 59,67 persen," lanjut Ganjar.
"Kalau saya lihat warna merahnya (Jokowi) lebih banyak di utara, maka PR anda mempertahankan dan harus naik (perolehan suara)," jelas Ganjar.
Baca juga: Ganjar Pranowo Bertekad Kalahkan Prabowo Subianto di Jawa Barat, Kinerja Jokowi Jadi Ukuran
Maka, Ganjar meyakini pada Pilpres 2024 mendatang nanti suara partai berlambang banteng itu bakal mendominasi suara dan merebut kemenangan di Provinsi Jawa Barat.
"(Pemilu 2019) Pak Jokowi mendapatkan suara dari 9,45 juta menjadi 10,72 juta suara. Tapi Pak Prabowo mendapatkan limpahan lebih besar, persentasenya tidak banyak berubah dan relatif turun," kata Ganjar. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS