Pilpres 2024

Anies Baswedan Merespon Dingin Pertemuan Luhut Binsar Panjaitan-Surya Paloh: Itu Tidak Penting

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TIDAK PENTING – Anies Baswedan ternyata dingin merespon pertemuan antara Luhut Binsar Pandjaitan dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, baru-baru ini. Dia menyebutkan bahwa pertemuan itu tidak penting karena hasilnya tidak disampaikan kepadanya.

Untuk diketahui, belakangan ini hubungan antara Partai NasDem dengan Pemerintahan Jokowi memang agak renggang. Kerenggangan hubungan itu malah sudah terlihat sejak NasDem mendeklarasikan Anies jadi calon presiden untuk Pilpres 2024 mendatang.

Bahkan gegara renggangnya hubungan tersebut, Presiden Jokowi tak mengundang Partai NasDem dalam pertemuan bersama ketua umum partai politik (parpol) pendukung pemerintah di Istana Negara, Jakarta Selasa 2 Mei 2023 malam.

Keenam parpol yang diundang hanya PAN, PPP, Golkar, Gerindra, PDI Perjuangan (PDIP) dan PKB.

Sayangkan Kebijakan Jokowi

Anies Baswedan, calon presiden dari Koalisi Perubahan memuji pembangunan jalan tol yang dilakukan pemerintahaan Jokowi saat ini.

"Alhamdulillah pembangunan jalan-jalan tol berjalan baik di bawah pemerintahan Bapak Jokowi. Kita sangat apresiasi dan kita ingin agar jalan-jalan tol ini dipenuhi dengan kendaraan-kendaraan umum berbasis listrik. Ini harus didorong ke depan ya," ujarnya.

Meski demikian Anies juga menyayangkan kebijakan Presiden Jokowi terkait subsidi untuk mobil listrik.

"Mestinya yang perlu kita dorong, adalah peningkatan kendaraan umum dan angkutan logistik yang berbasis listrik. Ini harus kita dorong. Itu juga yang dikerjakan di Jakarta," ujar Anies Baswedan.

Namun,lanjut dia, persoalan yang dihadapi pemerintah itu tidak hanya yang ada di Jakarta tetapi juga di kota-kota lain di Indonesia.

Menurutnya, kota-kota lain selain Jakarta pasti akan menemui masalah serupa jika kendaraan pribadi ditambah. Masalah itu, adalah jumlah kendaraan bisa saja jauh lebih banyak daripada panjang jalanan itu sendiri.

"Ketika sebuah rumah tangga menambah kendaraan listrik, hampir pasti dia tidak menukar kendaraan BBM-nya, tapi dia menjadi kendaraan tambahan," tuturnya.

Dengan begitu, kata Anies Baswedan, maka jumlah kendaraan di sebuah kota akan meningkat, yang ujung-ujungnya berakibat pada kemacetan.

Baca juga: Effendy Choirie: Anies Baswedan Tak akan Lanjutkan Program Jokowi Kalau Itu Buruk

Dia menilai, hal berbeda akan terjadi apabila subsidi diberikan untuk kendaraan umum berbasis listrik.

"Ketika kendaraan umum yang didorong dan kendaraan umumnya itu berbasis listrik, maka kita dalam satu langkah, dua urusan terselesaikan," kata Anies Baswedan.

"Satu adalah memindahkan dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum dan kendaraan umumnya bebas emisi. Itulah sebabnya mengapa ke depan arahnya adalah kendaraan umum berbasis listrik dan juga logistik," sambung dia.

Halaman
1234

Berita Terkini