Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam rangka mencegah masalah stunting di Kota Kupang, PT Timor Media Grafika Kupang atau Pos Kupang akan bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN NTT untuk menggelar "Social Movement" atau Gerakan Sosial.
Hal ini disampaikan Pimpinan PT Timor Media Grafika Kupang, Margaretha Iin Wahyuningrum saat bertemu Kepala BKKBN NTT, Marianus Mau Kuru di Kantor BKKBN NTT.
Dalam pertemuan tersebut, Margaretha Iin menyampaikan bahwa Pos Kupang akan membuat program stunting "dua telur saja". Dimana, program tersebut sebagai "social movement" untuk mencegah stunting di Kota Kupang.
"Kami memiliki Program untuk membantu Pemerintah dalam hal untuk mencegah stunting di NTT ini dengan program namanya dua telur saja," katanya.
Baca juga: Semarak Kopi NTT Dukung Perhelatan KTT ASEAN 2023 Labuan Bajo
Margaretha mengatakan, untuk sasaran pertama yang akan menjadi pilihan yaitu di Kelurahan Oebufu, Kota Kupang. Pasalnya, Kelurahan tersebut belum ada intervensi dari Pemerintah. Dimana kegiatan tersebut akan berlangsung di Kelurahan Oebufu pada Kamis, 25 Mei mendatang.
"Alasan kita memilih kelurahan Oebufu karena Kelurahan itu belum ada intervensi dari Pemerintah. Dalam enam bulan pertama ada 22 Kepala Keluarga asuh dengan total anak asuh 30 orang yang akan dibantu," jelasnya.
Disampaikan Margaretha, adapun bentuk acara yang akan dibawakan nantinya yaitu beberapa pertunjukan yang diharapakan dari Genre (Generasi Berencana) BKKBN Provinsi NTT, Talkshow yang diharapkan Kepala BKKBN akan membawa materi dan ada pula pertunjukkan dari chef untuk memberikan tips dalam memasak atau mengolah makanan.
"Kegiatan ini akan diadakan secara live streaming agar yang ada di NTT maupun di luar NTT, jika ada yang bermurah hati, bisa ikut membantu untuk pencegahan stunting ini," katanya.
Untuk para tamu undangan, kata Margaretha, akan dihadirkan pihak dari posyandu, ibu PKK Kota Kupang, Penyuluh atau Pendamping dan 30 peserta sebagai penerima bantuan.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG, Banjir Rob akan Terjadi di 4 Pulau di NTT
"Yang akan diundang nantinya ada dari posyandu, ibu PKK Kota Kupang dan penyuluh atau pendamping dan 30 penerima bantuan itu," sebutnya.
Setelah mendengarkan hal tersebut, Kepala BKKBN NTT, Marianus Mau Kuru menyambut baik hal yang disampaikan Margaretha Iin Wahyuningrum.
"Terima kasih kepada Pos Kupang yang sudah mengambil sikap untuk mengatasi stunting di NTT ini khususnya di Kota Kupang. Sekecil apapun, jika kita sudah berniat untuk membantu mencegah stunting tentunya akan sangat bermanfaat," katanya.
Marianus mengatakan, Stunting itu merupakan gizi buruk dan infeksi berulang, sehingga membuat pertumbuhan dan perkembangan kurang bagus.
Berat dan tinggi badannya kurang. Sehingga stunting ini membutuhkan makanan bergizi, seperti ada Karbohidrat, sayuran dan hewani juga,"katanya.