Konflik Sudan

Konflik Sudan, Pejabat Kedutaan Mesir Dibunuh Oleh RSF di Khartoum

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Mesir Abdelfattah al Sisi. Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) mengatakan pada hari Senin bahwa asisten atase militer Mesir di Khartoum Mohamed al Hussein Mohamed dibunuh oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter.

“Evakuasi cepat orang Barat berarti negara itu di ambang kehancuran. Tapi kami mengharapkan peran yang lebih besar dari mereka dalam mendukung stabilitas dengan menekan kedua belah pihak untuk menghentikan perang,” kata Suleiman Awad, seorang akademisi berusia 43 tahun di Omdurman.

Beberapa negara, termasuk Kanada, Prancis, Polandia, Swiss, dan Amerika Serikat, telah menghentikan operasi kedutaan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Pertempuran cukup mereda selama akhir pekan bagi Amerika Serikat dan Inggris untuk mengeluarkan staf kedutaan, memicu serbuan evakuasi ratusan warga negara asing oleh negara-negara mulai dari negara-negara Teluk Arab hingga Rusia, Jepang, dan Korea Selatan.

Jepang mengatakan semua warganya yang ingin meninggalkan Sudan telah dievakuasi. Paris mengatakan telah mengatur evakuasi 491 orang, termasuk 196 warga negara Prancis dan lainnya dari 36 negara lain. Sebuah kapal perang Prancis sedang menuju Port Sudan untuk menjemput lebih banyak pengungsi.

Baca juga: Konflik Sudan, 538 WNI Siap Dievakuasi Melalui Laut Menuju Jeddah Arab Saudi

Empat pesawat angkatan udara Jerman mengevakuasi lebih dari 400 orang dari berbagai negara dari Sudan pada hari Senin, sementara kementerian luar negeri Saudi mengatakan pada hari Senin bahwa mereka mengevakuasi 356 orang, termasuk 101 orang Saudi dan orang dari 26 negara lainnya.

Beberapa negara mengirim pesawat militer dari Djibouti. Keluarga dengan anak-anak berkerumun di pesawat angkut militer Spanyol dan Prancis, sementara sekelompok biarawati termasuk di antara para pengungsi di pesawat Italia, foto-foto menunjukkan.

Sekjen PBB mendesak 15 anggota Dewan Keamanan menggunakan pengaruh mereka untuk mengembalikan Sudan ke jalur transisi demokrasi.

Otokrat Islam Omar al-Bashir digulingkan dalam pemberontakan rakyat pada tahun 2019, dan tentara serta RSF bersama-sama melakukan kudeta militer tahun 2021. Namun dua tahun kemudian, mereka berselisih selama negosiasi untuk mengintegrasikan dan membentuk pemerintahan sipil.

Indonesia Akan Evakuasi 827 WNI dari Sudan Secara Bertahap

Bekerja sama dengan Arab Saudi dan sejumlah negara lain, Indonesia mulai mengevakuasi warganya dari Sudan. Untuk kelancaran evakuasi, pemerintah mengimbau Warga Indonesia di Sudan segera menghubungi atau mendatangi Kedutaan Besar RI di Khartoum.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengimbau, WNI yang belum berada di Wisma Duta Indonesia atau Kedutaan Besar RI di Khartoum untuk segera berkoordinasi dengan KBRI Khartoum.

"Saya imbau agar setiap WNI yang masih berada di Sudan dan belum melaporkan diri, mohon agar segera melaporkan keberadaannya ke KBRI Khartoum agar dapat dilakukan evakuasi pada tahap kedua," ujarnya, Senin 24 April 2023 dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Tangkapan layar dari video yang dikirimkan Kedutaan Besar RI di Khartoum, Sudan. Indonesia memulai proses evakuasi warganya dari Sudan, Minggu (23/4/2023). Dari Khartoum, mereka menuju Pelabuhan Sudan lalu berlayar ke Jeddah, Arab Saudi.

Evakuasi gelombang pertama dimulai pada Minggu (23/4). Pada Senin, 538 WNI telah tiba di Pelabuhan Sudan. "Saat ini, 538 WNI tersebut sedang beristirahat di rumah persinggahan di Port Sudan sebelum keberangkatan menuju Jeddah melalui jalur laut," ujarnya.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melepas keberangkatan tim evakuasi dalam upacara di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Senin. Satu pesawat Boeing 737-400 membawa 39 personel, terdiri atas 16 kru pesawat, gabungan tim dari Komando Pasukan Gerak Cepat, tim medis TNI, personel BAIS TNI, psikolog TNI, dan staf Kementerian Luar Negeri). Penerbangan akan menuju Jeddah dalam waktu 12 jam 30 menit.

“Tugas penjemputan WNI ke Sudan adalah tugas mulia dan kehormatan yang harus dilaksanakan dengan rasa tanggung jawab,” kata Panglima TNI.

Halaman
1234

Berita Terkini