KKB Papua

KKB Bakar Kantor Bupati Dogiyai, Sebby Sambom:: Papua Tidak Butuh Fasilitas Ini

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BAKAR KANTOR BUPATI - Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menyebutkan kelompok kriminal bersenjata bertanggung jawab atas terbakarnya Kantor Bupati Dogiayi, Provinsi Papua Tengah. Pembakaran disebutnya sebagai bagian dari revolusi.

POS-KUPANG.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua kembali melancarkan aksi tak bertanggungjawab. Kali ini, mereka membakar Kantor Bupati Dogiayi di Propinsi Papua Tengah.

Tindakan kejam tersebut diakui Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, melalui pesan tertulisnya kepada Tribun-Papua.com di Jayapura, Rabu 12 April 2023.

Dikatakannya, kepastian tentang peristiwa pembakaran Kantor Bupati Dogiayi tersebut disampaikan langsung Panglima TPNPB KODAP XI Odiyai Dogiyai, Brigjen Jonatan M Pigai.

"Jonatan Pigai sudah menyampaikan kepada kami bahwa pasukannya telah membakar Kantor Bupati Dogiyai," tulis Sebby Sambom dalam pesannya tersebut.

Baca juga: KKB Papua - Yomison Murib Terlibat Dalam Banyak Tindak Kejahatan, Begini Kata Danrem Widodo

Sebby Sambom mengatakan, pada hakikatnya, bangsa Papua tidak membutuhkan pembangunan dalam bentuk apapun, termasuk Kantor Bupati Dogoayi yang sudah dibakar itu.

"Pembakaran ini merupakan bagian dari Revolusi. Karena bangsa Papua tidak membutuhkan fasilitas ini," tandas Sebby Sambom.

DITANGKAP TNI POLRI – Yomison Murib ditangkap TNI Polri saat sedang berkeliaran di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Rabu 5 April 2023. Saat diperiksa, dia mengaku bahwa dirinya merupakan keponakan Numbuk Telenggen, pimpinan KKB Papua di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. (POS-KUPANG.COM)

Informasi yang berkembang, menyebutkan bahwa Kantor Bupati Dogiyai dibakar KKB Papua pada Sabtu 8 April 2023. Tindak pembakaran itu dilakukan pukul 12.58 WIT.

Dalam peristiwa tersebut, kobaran api baru berhasil dipadamkan sekitar beberapa menit berikutnya, tepatnya 13.30 WIT.

Api baru bisa diatasi, setelah satu unit truk tangki air didatangkan untuk memadamkan sisa-sisa kobaran api yang menyala dari puing-puing bangunan.

Dalam insiden tersebut, tidak ada korban jiwa. Meski demikian, polisi setempat masih menyelidiki sebab musebab kebakaran tersebut.

Informasi yang berkembang menyebutkan, bahwa setelah api padam, petugas kepolisian turun ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk memulai penyelidikan.

Sementara terkit peristiwa kelam tersebut, Sebby Sambom mengatakan, bahwa Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat dan Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Bahwa dibakarnya Kantor Bupati Dogiyai di Moanemani Distrik Kamuu, Provinsi Papua Tengah, merupakan bagian dari revolusi yang dilakukan kelompok separatis tersebut.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum dapat menyimpulkan penyebab kebakaran.

Pasalnya, para petugas sampai sekarang masih melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.

Sejumlah bukti dan keterangan para saksi, lanjut dia, sedang dikumpulkan untuk mengungkap sebab musebab kebakaran.

Saat ini, katanya, kondisi Kantor Bupati Dogiyai sudah rata dengan tanah. Yang tersisa hanyalah puing-puing bangunan.

Polisi belum dapat mengungkap penyebab kebakaran apakah disengaja atau secara alami karena ada aktivitas pembangunan di depan Kantor Bupati Dogiyai.

Insiden terbakarnya fasilitas pemerintah itu, rupanya tak hanya terjadi pada Sabtu 8 April 2023.

Dua pekan sebelumnya, tepatnya Sabtu, 18 Maret 2023, Kantor DPRD Kabupaten Dogiyai yang beralamat di Jalan Trans Nabire-Enarotali, Provinsi Papua Tengah, juga dibakar orang tak dikenal (OTK).

Kapolres Dogiyai, Kompol Sarraju mengatakan, dalam peristiwa itu ada seorang saksi berinisial N (37) yang melihat kejadian itu.

Bahkan saksi tersebut melihat kalau saat itu ada tiga orang yang tidak dikenal, berada di sekitar lokasi kebakaran.

Saksi mata tersebut, katanya, merupakan seorang pekerja yang kebetulan sedang berada di sekitar Kantor DPRD Kabupaten Dogiyai.

Menurut Kompol Sarraju, setelah melihat kobaran api tersebut, saksi mata ini lantas membangunkan rekan-rekannya yang tinggal di sekitar lokasi.

Saat itu, sempat ada upaya untuk melakukan pemadaman, namun hal sia-sia. Kantor itu juga rata dengan tanah karena tidak adanya mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Dogiyai.

Baca juga: Era Adhinata: TNI Polri Sergap Markas KKB Papua di Nduga, Pelaku Pembakar Pesawat Susi Air Ditangkap

Apalagi saat musibah itu, angin serang herhembus kencang, sehingga lidah api pun berkobar-kobar menjilat setiap sisi bangunan kantor yang ditempati para wakil rakyat itu.

"Kami hanya berupaya sebisanya, dan api tidak bisa dipadamkan, Di Dogiyai ini belum ada mobil pemadam kebakaran, sehingga api tidak bisa dipadamkan, apalagi saat itu angin kencang," ujar Sarraju. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Berita Terkini