Untuk itu, politikus PDIP tersebut mendukung adanya terobosan agar Piala Dunia U20 tetap berjalan tanpa kehadiran Israel.
Senada dengan Ganjar, Gubernur Bali I Wayan Koster juga menolak kehadiran Timnas Israel karena tidak sesuai dengan kebijakan politik Indonesia.
"Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang Tim dari Negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali," kata Koster dalam suratnya.
Baca juga: Kepala Daerah Ramai-ramai Tolak Timnas Israel
Baca juga: PBNU Nilai Timnas Israel Berhak Tampil di Piala Dunia U-20
"Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan Tim dari Negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali," ujarnya lagi.
Pada Senin 17 Maret, Plt Menpora Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah telah mengajukan sejumlah prasyarat kepada FIFA terkait keikutsertaan Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Prasyarat itu disampaikan karena pemerintah Indonesia juga mempertimbangkan amanat konstitusi yang menyebutkan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
"Karena itu, kalau dalam ketika ada negara yang timnya kita indikasikan masuk kategori itu harus ada prasyarat-prasyarat khusus dan itulah yang kita ajukan ke FIFA dan kelihatannya tidak ada titik temu," kata Muhadjir Effendy di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 27 Maret 2023.
Kendati demikian, Muhadjir Effendy menegaskan bahwa sikap itu bukan berarti Indonesia menolak kehadiran Timnas Israel dengan alasan taat kepada konstitusi.
Menurut Muhadjir Effendy, prasyarat itu diajukan agar keikutsertaan Israel pada Piala Dunia U20 tidak dianggap melanggar konstitusi Indonesia.
"Bukan berarti kita menolak kehadiran dia, dan untuk itu kita sudah mengajukan beberapa kondisi kepada FIFA. Dia boleh asal gini, gini, gini, gitu lho," ujarnya. (aca)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS