Namun, kemudian stadion itu berganti nama menjadi "Gelora Sriwijaya", untuk menghormati dan merayakan Kerajaan Nusantara abad ke-7—13 Sriwijaya.
Playoff Tempat Ketiga Piala Asia AFC 2007 diadakan di stadion ini. Klub sepak bola Sriwijaya bermarkas di stadion ini.
Baca juga: Jelang Piala Dunia U20, Profil Stadion Manahan Solo Berkapasitas 25.000 Penonton
Stadion yang mulai bangun pada tanggal 1 Januari 2001 ini ditujukan untuk menyelenggarakan PON XVI ketika Kota Palembang ditunjuk sebagai penyelenggara pada tanggal 2 September 2004.
Stadion ini diberi nama berdasarkan kemaharajaan maritim Sriwijaya yang berpusat di Palembang dan berhasil mempersatukan wilayah barat Nusantara pada abad 7 sampai dengan abad 12.
Selain itu stadion ini juga merupakan markas dari klub sepak bola Indonesia, Sriwijaya FC.
Stadion ini dipakai sebagai salah satu stadion yang menyelenggarakan pertandingan dalam Piala Asia 2007 sebagai pendamping Stadion Utama Gelora Bung Karno pada hari pertandingan ketiga dan juga perebutan tempat ketiga.
Hasil verifikasi AFC menjadikan Stadion ini satu dari 3 stadion standar A AFC di Indonesia.
Stadion dengan luas lahan sekitar 40 hektar ini dapat berisi sampai 36.000 - 40.000 orang dengan 4 tribun (A, B, C dan D) bertingkat mengelilingi lapangan.
Tribun utama di sisi barat dan timur (A dan B) dilindungi atap yang ditopang 2 pelengkung (arch) baja berukuran raksasa.
Baca juga: Jelang Piala Dunia U20, Persib Bandung Lepas Tiga Pemainnya ke Timnas U20 Indonesia
Bentuk atap stadion yaitu simbol kejayaan kemaharajaan Sriwijaya di aspek maritim yang dilambangkan oleh bentuk perahu dengan layar terkembang.
Stadion ini beralamat di Perlintasan Gubernur H. A. Bastari, Jakabaring, Palembang.(*)
Sumber : Kompas.TV/WikipediA
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS